Mohon tunggu...
muhammad harun
muhammad harun Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

keinginanku adalah inspirasiku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Botol Yah Tetap Botol

24 Juni 2013   22:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:29 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

BOTOL YAH TETAP BOTOL

Aku terbangun dengan sambutan kilau sinar matahari yang mengintip di selah-selah jendela kamar ku, dengan dikawali awan-awan putih. Sungguh indah kilauan cahaya yang engkau pancarkan. Kicauan burung yang bernyanyi dipagi hari, menyambut aku merasakan indahnya dunia. KU mencoba membuka kelopak mata dengan rasa malu-malu. rasa penasaran dan wajah yang tersipu malu, aku berlahan melangkah mendekati jendela dan membukanya, sungguh bahagia hati ini diawali dengan pancaran cahaya dengan kilauan emas yang menyilaukan mata.

Bakoro...Bakoro... dengan rasa kaget ku coba melangkah berlahan, tak.. tuk.. tak... tuk... beranjak keluar dari kamar. Tanpa ada kata yang keluar dari mulutku, lansung disembur kata-kata yang tak enak di dengar dari senior seperti ngaungan induk singa yang kehilangan anak dari sarangnya. Hehehehe....... Ternyata ada tugas yang menunggu setiap paginya yang terlalaikan di pagi ini. Resiko jadi penghuni baru di asrama.

huakkk..... menguap, Kawan! Kenalkan aku Muhammad Harun tapi biasa di panggil Bakoro di asrama. Aku kuliah di UNISMUH Makassar sekarang semester IV aku duduk di kelas F. Kata orang kelas F kelas pembuangan, itu semua bohong belaka karena iri melihat beapa tampannya semua laki-laki yang ada di kelasku. tidak sombong si, karena itu semua berdasarkan fakta yang di lihat dari segi fisik dan omongan orang.

Bakoro yang tersadar matahari benar-benar mulai meninggih pun langsung bergegas mengambil handuk dan tempat sabun ingin segera mandi karena mau pergi kuliah tanpa lupa menyapu terlebih dahulu. "Aku, benci sekali melihat orang yang memakai celana botol bukan gara-gara orangnya, tapi ketika aku memakai celana botol, senior di asrama menggunting celana yang aku pakai dan semenjak itu aku membenci orang yang memakai celana botol dan tidak lagi memakai celana yang berbau-bau botol.." kata Bakoro sambil memakai sepatu, dan segera menylakan motor untuk bergegas berangkat kuliah.

setiba di kampus Bakoro Upps... salah Harun " Bakoro cuman nama di asrama tapi di kampus di kenal dengan nama Harun" duduk di dalam ruangan sambil menungguh sahabat-sahabatnya yaitu Ikhwan, Ramli, Nazar, dan Riza eumm banyak deh. salah satu temannya yaitu Ikhwan suka sekali memakai celana botol. harun selalu memanggil ikhwan dengan nama botol karena celana yang dipakainya mulai dari pangkal paha sampai mata kaki semuanya ketat. "Aku selalu berkata sama Ikhwan, Harun: wank (panggilan akrap untuk Ikhwan) bagai mana jikalau kamu ingin buang air besar, pasti kamu repot kalau buka celana apalagi apalagi kalau sudah kebelet. Ikhwan: santai mas brow ( panggilan gaul anak mudah sekarang) pepattah mengatakan sediakan payung sebelum hujan tapi aku sediakan kantongan kresek sebelum buka celana, iya kan.. kan.. kan.. jadi gampang dibuka karena ada kantongan tinggal masukin kaki di kantongan tarik deh celananya. haru: Ooooohhh.... gitu toh rahasianya (sambil mongongkan bibir).

Ikhwan bilang ada solusi untuk buka celana botol, itu semua tidak cukup untuk urunkan kebencianku terhadap celana botol. Kata sepupu di asrama " jangan pernah membenci sesuatu karena akan menimbulkan kebencian dan troma di jiwa" aku jawab si, "biarkan timbul troma itu agar celana botol tak kusentuh dan kupakai."

Walaupun kebencinku sangatlah besar yang berbau-bau botol apalagi yang namanya celana botol. Celana botol tetap trendi di kampuku karena Stile anak mudah jaman sekarang mengikuti Stile-stile orang barat ataupun orang Korea yang meraja lela. Setiap ada yang lewat didepanku pasti memakai celana botol, ada yang lewat memakai lagi celana botol. Botol YAh Tetap Botol pussssiiiiiingggggg botol meraja lelah dikampusssssssssssss.......... lonto...... lonto...... lonto...... longgggggg

tamat sekian dan terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun