Mohon tunggu...
Muhammad Harkim Novridho
Muhammad Harkim Novridho Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam Cinta: Peran Akhlak-Tasawuf dalam Mewujudkan Misi Utama Rasulullah SAW

15 Juni 2022   18:38 Diperbarui: 15 Juni 2022   18:42 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam merupakan agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. yang mana memiliki misi utama yakni memperbaiki akhlak manusia. Namun dengan perkembangan Islam hingga saat ini, tentunya tidak sedikit dari kita melihat begitu mirisnya ketika terdapat seorang yang mengaku sebagai seorang muslim, namun tidak menggambarkan sedikitpun nilai-nilai akhlak yang ada dalam Islam itu sendiri. 

Nabi Muhammad SAW. yang merupakan sosok manusia sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. sudah sepatutnya bagi kita untuk menjadikan sosok ini sebagai suri tauladan dalam bersikap mengarungi kehidupan.

 Saat ini dapat kita lihat di beberapa negara-negara Barat, Islam seolah dipandang sebagai agama yang mencerminkan kekerasan dan jauh dari sifat menghargai perbedaan. 

Tentu sudah sepatutnya hal ini menjadi fokus utama bagi kita, bagaimana bisa Islam yang merupakan sebuah agama rahmat bagi seluruh alam semesta dan memiliki sosok panutan yang luar biasa terutama dari segi akhlak, justru hanya karena beberapa oknum yang mengaku dirnya sebagai seorang muslim namun tidak menceriminkan sedikitpun cara Rasulullah, hingga akhirnya Islam dipandang buruk.

Dalam memahami Islam itu sendiri, terkadang seorang muslim hanya berfokus pada ruang lingkup syariat saja, hanya berputar pada perdebatan halal, haram, dan lain sebagainya. Terkadang banyak dari kita yang seolah melupakan aspek lain yang tak kalah penting dari syariat, yakni akhlak. Tak lengkap iman seseorang meskipun ia menjalankan ibadah syariat dengan luarbiasa, namun esensi dari ibadah tersebut tidak masuk dalam hatinya. 

Bukankah dalam surah al-An-kabut ayat 45 Allah telah menjelaskan "sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar" dari ayat ini dapat kita petik hikmah, bagaimana Allah menjadikan ibadah salat sebagai cara untuk menjauhkan kita dari perbuatan tercela. Oleh karena itu, ketika seorang ahli ibadah justru tidak mencerminkan nilai yang ada pada ibadah tersebut maka ada yang salah pada Ibadah dan hatinya. 

Tasawuf seolah hadir sebagai jawaban berbagai masalah di atas, dalam tasawuf kita diajarkan bagaimana menjadi seorang manusia yang sepatutnya. 

Dalam tahapan-tahapan yang ada pada tasawuf melatih kita untuk dapat membersihkan hati dari semua hal yang mengotorinya. Ma'rifat yang sempurna menjadi tujuan akhir yang akan menghantarkan manusia pada keselamatan di akhirat dan mendapatkan keridhaan Allah SWT. serta kebahagiaan abadi. 

Dalam tasawuf kita dilatih untuk mengontrol jiwa, dilatih bagaimana caranya ibadah yang kita lakukan dapat berdampak besar serta baik bagi jalannya kehidupan.

 Dengan ini tentunya, seorang muslim akan dapat memanifestasikan nilai-nilai akhlak yang ada pada diri Rasulullah SAW. dalam kehidupannya, Islam juga tentu akan dipandang seharusnya, sebagai agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun