Mohon tunggu...
Muhammad Haris Nurdiansyah
Muhammad Haris Nurdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muhammad Haris

Eks Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Grisik, Akivis di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pegiat isu pendidikan, dan hobbi membaca dan menulis. Bekerja sebagai seorang Guru di Instansi MI 1 Muhammadiyah Ujungpangkah, Kab. Gresik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bukan Hanya Perlu Peta Pendidikan, Namun Sistematika Pendidikan yang Konkret

15 Mei 2024   18:19 Diperbarui: 15 Juli 2024   11:15 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Education is an act of love, and thus an act of courage." (Pendidikan adalah tindakan cinta, dan dengan demikian merupakan tindakan keberanian)- Paulo Freire.

Pendidikan merupakan sebuah alat yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang sebelumnya rendah menjadi unggul dan berdaya saing. Menurut Ahmad D. Marimba "pendidikan merupakan bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama". 

Peserta didik merupakan objek bagi seorang guru agar mampu membimbing, mengarahkan, dan membina dengan sebaik mungkin menuju kepribadian yang unggul dan mempunyai daya saing yang baik. Sebab tugas pendidik bukan hanya transfer ilmu saja, namun juga memperbaiki kepribadian anak didik yang baik.

Melihat dinamika pendidikan hari ini yang tidak memberikan dampak nyata di dalam lingkungan pendidikan membuat para kaum intelektual maupun cendikiawan mempertanyakan bagaimana seharusnya pendidikan di Indonesia diarahkan. Menurut hipotesa penulis, hal ini diakibatkan oleh budaya ketika ganti menteri maka formula baru muncul lagi dan pada pelaksanaannya tidak sampai pada cita-cita kurikulum terbaru. Sebut saja dari KTSP, K13, Kurmer (kurikulum merdeka), dan masih banyak lagi sebelumnya yang mengakibatkan beberapa murid serta guru sulit dalam menerima pergantian formula baru tersebut.

Jika dilihat dari sudut pandang lain, unsur-unsur yang ada di dalam pendidikan juga menjadi fundamental di dalam mengarahkan pendidikan di Indonesia untuk dapat menjadi lebih baik lagi. Namun, yang terjadi di lapangan masih adanya salah satu unsur di dalam pendidikan tidak terpenuhi dengan baik. 

Unsur tersebut ialah kapasitas sarana dan prasarana yang kurang memadai sehingga mengakibatkan manajemen sekolah/ madrasah yang tidak ter-sistematis. Maupun dalam kurangnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, atau menurunnya jumlah siswa di dalam instansi tersebut.

Sistem oprasional Blue Print

Setelah melihat realitas (kejadian langsung) di lapangan, sebagaimana penulis paparkan, maka setidaknya para praktisi akademik maupun pendidikan hendaknya mampu menemukan formula khusus guna memperbaiki sistem dari formula yang dibuat, bukan hanya menciptakan formula baru saja namun sistem operasionalnya bermasalah.

Melalui hemat penulis, setelah penulis melihat dinamika pendidikan yang terjadi di Indonesia maka pendidikan di Indonesia pada masa kini memerlukan sebuah manifestasi bangsa sebagai mana cita-cita bangsa Indonesia dengan mengembalikan corak budaya dan pendidikan ke dalam otonomi daerahnya masing-masing. Berikut formula khusus yang penulis sampaikan:

1. Anggaran yang stabil.

Dengan ditopang ekonomi yang baik, penyusunan program-program yang baru dan kreatif serta terarah akan menjadikan menaiknya mutu pendidikan dan lembaga sehingga lembaga pendidikan menjadi minat bagi masyarakat sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun