Perencanaan Produksi
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dimana pemimpin perusahaan menentukan langkah-langkah yang diperlukan oleh pemimpin perusahaan harus berupaya mencapai tujuannya sambil mengantisipasi dan memitigasi potensi masalah yang mungkin timbul di masa depan.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses mengidentifikasi tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dan menentukan jalur serta sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya dengan efisien dan efektif. Perencanaan melibatkan penentuan sebelumnya tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya, mengapa hal itu perlu dilakukan, dan siapa yang akan melakukannya. Perencanaan produksi merupakan proses menghasilkan produk dalam jangka waktu tertentu sesuai perkiraan atau jadwal yang telah ditetapkan, dengan mengelola penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan peralatan lainnya. Perencanaan produksi juga mencakup perkiraan permintaan terhadap produk atau jasa yang diharapkan dapat dipenuhi oleh perusahaan di masa depan. Oleh karena itu, peramalan merupakan elemen penting dalam perencanaan produksi.
Tujuan Perencanaan Produksi
perencanaan produksi melibatkan koordinasi lanjutan dan pengaturan personel, sumber daya, mesin, dan aset keuangan untuk memproduksi barang dalam jangka waktu tertentu yang selaras dengan perkiraan atau prakiraan yang diramalkan. Adapun tujuan perencanaan produksi yaitu sebagai berikut:
- Untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan, dapat dilakukan dengan menentukan jumlah output yang diperlukan dan mencapai persentase tertentu dari keuntungan tahunan berdasarkan penjualan yang diinginkan.
- Bisa untuk menguasai pangsa pasar tertentu untuk mengendalikan pasar dan memastikan hasil dan output perusahaan tetap kompetitif.
- Untuk mengoptimalkan efisiensi perusahaan pabrik agar terus dipertahankan pada tingkat tertentu untuk menjamin kelancaran operasional.
- Perusahaan dapat mengusahakan dan meningkatkan kesempatan kerja dan tingkat lapangan kerja.
- Untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada dengan cara yang paling efisien.
Jenis -- Jenis Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dalam suatu perusahaan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan jangka waktu, yaitu:
- Perencanaan produksi jangka pendek, juga disebut sebagai rencana operasional, melibatkan penentuan kegiatan produksi untuk periode hingga satu tahun. Fokus utamanya adalah mengelola penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan, dan fasilitas produksi perusahaan. Perencanaan ini berhubungan dengan pengaturan operasi produksi dan sering kali disebut sebagai perencanaan operasional.
- Perencanaan produksi jangka panjang melibatkan penentuan kegiatan produksi yang akan berlangsung selama lebih dari satu tahun, biasanya hingga lima tahun ke depan. Tujuannya adalah mengendalikan pertumbuhan kapasitas peralatan dan mesin, memperluas pabrik, serta mengembangkan produk baru.
Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi meliputi penghitungan kapasitas yang dibutuhkan berdasarkan perencanaan prioritas dan penentuan cara untuk memenuhi kapasitas yang dibutuhkan. Ketika kapasitas yang dibutuhkan tidak dapat dipenuhi, rencana prioritas harus diubah. Kapasitas produksi bisa dinyatakan dalam satuan unit, misalnya ton bahan baku, atau jam. Rencana produksi harus berdasarkan prioritas. Perencanaan prioritas produksi yang tidak diimbangi dengan kapasitas yang sesuai akan menghasilkan output yang kurang optimal. Oleh karena itu, kapasitas produksi sangatlah penting.
Pengertian Kapasitas
Dalam konteks bisnis, kapasitas mengacu pada jumlah output yang dapat dihasilkan oleh suatu sistem dalam periode waktu tertentu. Ini merujuk pada tingkat aktivitas nilai tambah maksimum yang Dapat dicapai selama operasi dalam periode tertentu, di bawah kondisi normal Kapasitas juga dapat diartikan sebagai seberapa baik suatu perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan, atau apakah ada kemungkinan suatu fasilitas akan menganggur.
Kapasitas merujuk pada sejumlah pekerjaan yang mempunyai tingkat aktivitas nilai tambah tertentu, dapat berdasarkan permintaan pelanggan ataupun ketersediaan fasilitas perusahaan, dan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan. Kapasitas memiliki satuan baik dalam bentuk waktu, unit, bangunan, dan lain sebagainya.
Perencanaan Kapasitas Produksi
Perencanaan kapasitas melibatkan kuantitas produk yang diproduksi. Perencanaan kapasitas melibatkan keputusan strategis jangka panjang yang melibatkan pengembangan sumber daya keseluruhan suatu organisasi atau perusahaan. Pada dasarnya, perencanaan kapasitas didasarkan pada permintaan pelanggan (demand), di sisi kiri diagram, baik dalam bentuk perkiraan (forecast) atau pesanan pelanggan. Perencanaan kapasitas sangat menentukan apakah suatu perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan (service level) sehingga pelanggan tidak beralih ke pesaing, dengan tetap mengutamakan efisiensi operasional. Perencanaan kapasitas yang sukses, termasuk penjadwalan produksi, didasarkan pada pemahaman tentang peluang pasar dan biaya kapasitas, produksi, pembelian, inventaris, dan distribusi selama jangka waktu tertentu.
Tujuan Perencanaan Kapasitas Produksi
Biaya yang dipengaruhi oleh keseimbangan antara kapasitas dan permintaan adalah biaya per unit yang meningkat ketika kapasitas produksi melampaui permintaan atau tidak dimanfaatkan secara optimal. Ini mengakibatkan biaya per unit yang tinggi karena sumber daya tidak dimanfaatkan secara efisien.Â
- Pendapatan juga terpengaruh oleh keseimbangan antara kapasitas dan permintaan. Pendapatan akan optimal jika kapasitas produksi sesuai atau lebih besar dari permintaan, sehingga semua permintaan dapat dipenuhi tanpa kehilangan pendapatan.
- Modal kerja terpengaruh oleh output sebelum permintaan muncul. Namun, perusahaan harus mengalokasikan sumber daya keuangan untuk mendanai persediaan tersebut hingga dapat terjual.
- Perencanaan kapasitas memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas barang atau jasa, terutama ketika menghadapi fluktuasi tinggi dalam permintaan. Sebagai contoh, penggunaan staf sementara sehingga staf baru mungkin dapat memengaruhi konsistensi operasional dan meningkatkan risiko kesalahan.
- Responsibilitas terhadap permintaan pelanggan bisa ditingkatkan dengan menambah stok bahan baku atau dengan sengaja menambah kapasitas lebih untuk mencegah antrian.
- Ketergantungan pada supply dipengaruhi dengan sejauh mana demand mendekati kapasitas operasional. Semakin mendekati batas kapasitas, semakin rentan terhadap gangguan dalam operasi.
- Fleksibilitas, khususnya dalam hal volume, bisa ditingkatkan melalui kapasitas lebih. Ketika terjadi keseimbangan antara permintaan dan kapasitas, operasi mungkin tidak bisa merespons dengan cepat terhadap lonjakan permintaan yang tidak terduga.
Peramalan (Forecasting)
Peramalan (forecasting) adalah elemen yang tak terpisahkan dalam perencanaan produksi karena melibatkan berbagai faktor penting seperti jumlah bahan baku, anggaran, alokasi waktu, dan kebutuhan tenaga kerja. Peramalan merupakan upaya untuk memprediksi suatu variabel di masa depan, seperti permintaan terhadap produk atau layanan, dengan mencoba memproyeksikan keadaan yang akan terjadi pada periode mendatang. Dengan kata lain, peramalan adalah perkiraan mengenai kondisi yang akan terjadi di waktu yang akan datang.
Pengertian Peramalan
Peramalan adalah proses dalam bisnis yang meramalkan penjualan dan penggunaan produk, memungkinkan untuk produksi dalam volume yang tepat. Peramalan merupakan estimasi permintaan di masa depan yang didasarkan pada asumsi model, yang sering kali berasal dari data deret waktu historis. Proyeksi tersebut menggunakan metode peramalan formal dan informal. Peramalan merupakan ilmu yang mempelajari data masa lalu yang dikumpulkan, kemudian dianalisis, kemudian dihubungkan dengan aliran waktu. Karena adanya komponen waktu, maka data hasil penelitian dapat mengkomunikasikan sesuatu yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Dalam sebuah peramalan (forecast), yang terpenting adalah meminimalisir kesalahan (error). Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan, cara yang paling efektif untuk meminimalkan tingkat kesalahan adalah dengan melakukan prediksi dalam satuan numerik atau kuantitatif.
Dalam menyusun peramalan, kesalahan harus diminimalkan. Oleh karena itu, peramalan biasanya dibuat dalam bentuk numerik atau kuantitatif untuk meminimalkan tingkat kesalahan. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengambil keputusan dan merancang strategi produksi yang efisien dengan mengandalkan estimasi yang lebih akurat tentang permintaan di masa depan.
Klasifikasi Teknik Peramalan
Dalam proses peramalan, penting untuk memilih model peramalan yang tepat sesuai dengan pola historis data yang ada. Terdapat berbagai macam model peramalan yang dapat digunakan, dan setiap model memiliki tingkat akurasi dan kesalahan yang berbeda. Pemilihan model peramalan yang sesuai dengan karakteristik data merupakan salah satu seni dalam melakukan peramalan. Secara umum, teknik peramalan dapat dibedakan berdasarkan sifat penyusunannya menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan cara penyusunannya, peramalan mencakup
- Peramalan subjektif adalah metode peramalan yang bergantung pada penilaian atau intuisi individu yang membuatnya. Dalam pendekatan ini, hasil peramalan sangat dipengaruhi oleh pandangan dan penilaian subjektif dari pengamat yang melakukan peramalan.
- Peramalan objektif adalah jenis peramalan yang didasarkan pada data historis yang relevan. Dalam pendekatan ini, teknik dan metode analisis digunakan untuk menganalisis data masa lalu secara obyektif tanpa campur tangan subjektif signifikan.
Berdasarkan periode jangka waktu peramalan, meliputi:
- Peramalan jangka pendek adalah proses peramalan yang bertujuan untuk menghasilkan ramalan dalam rentang waktu kurang dari satu tahun. Fokus peramalan ini adalah untuk menentukan jumlah dan jadwal produksi, serta untuk mengambil keputusan seputar pengaturan waktu kerja seperti lembur dan penjadwalan. Keputusan yang diambil berhubungan dengan kontrol operasional dalam jangka pendek.
- Peramalan jangka menengah adalah proses meramalkan kejadian dalam periode satu hingga lima tahun ke depan. Tujuannya adalah untuk mengatur jumlah dan jadwal produksi dengan lebih terperinci dibandingkan dengan peramalan jangka panjang. Biasanya, peramalan ini digunakan untuk mengatur produksi, mengelola arus kas, dan menetapkan anggaran.
- Peramalan jangka panjang adalah proses meramalkan kejadian untuk periode lebih dari lima tahun ke depan. Fokusnya adalah merencanakan jumlah dan jadwal produksi, serta membuat keputusan terkait fasilitas produksi secara keseluruhan. Peramalan jangka panjang digunakan untuk perencanaan kapasitas, pengeluaran perusahaan, penyusunan anggaran, pemesanan, perencanaan tenaga kerja, evaluasi studi kelayakan pabrik, dan membuat keputusan terkait perencanaan produk dan pasar,
Berdasarkan karakteristik dari hasil ramalan yang telah disusun, termasuk:
- Peramalan kualitatif menggunakan data masa lalu untuk membuat prediksi. Proses ini sangat bergantung pada individu yang membuatnya karena hasilnya dipengaruhi oleh penilaian intuitif, penilaian, atau opini, serta pengetahuan dan pengalaman mereka.
- Peramalan kuantitatif mengandalkan data kuantitatif masa lalu untuk membuat ramalan. Tingkat keberhasilan ramalan mengacu pada metode yang digunakan dalam proses forecast tersebut
Jenis Pola Peramalan
Ada beberapa pola data dalam peramalan antara lain sebagai berikut:
- Trend (T), Pola data terbentuk ketika terdapat kecenderungan konsisten untuk peningkatan atau penurunan dalam data. Oleh karena itu, dalam memproyeksikan biaya operasional yang termasuk dalam biaya operasional yang mengikuti pola tren, dapat diperkirakan bahwa biaya tersebut akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia atau lamanya penggunaan mesin atau peralatan.
- Seasonality (S) adalah konsep yang mengacu pada pola penjualan yang berulang pada interval waktu tertentu. Faktor-faktor seperti cuaca, hari libur, atau tren perdagangan dapat menyebabkan terjadinya komponen musiman. Pola musiman ini bermanfaat untuk memprediksi penjualan dalam jangka pendek, terjadi ketika data sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman
- Cycles (C), Penjualan barang dapat mengalami siklus yang berulang secara berkala. Banyak produk dipengaruhi oleh pola aktivitas ekonomi yang cenderung berulang. Komponen siklik ini memiliki nilai penting dalam meramalkan tren jangka menengah. Pola data ini muncul ketika data menunjukkan kecenderungan kenaikan atau penurunan yang terus menerus.
- Horizontal (H) atau Stasioner terjadi ketika nilai data berosilasi di sekitar nilai rata-rata yang tetap, namun tetap berfluktuasi di sekitar titik pusat yang konsisten atau stasioner terkait dengan nilai rata-rata tersebut.
Berikut ini adalah klasifikasi metode peramalan yang dapat digunakan berdasarkan pola datanya yang terdapat pada tabel 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H