Uang dan gaya hidup merupakan dua hal yang akan selalu berkaitan, apakah uang akan habis karena gaya hidup yang hedon dan boros, atau uang akan semakin bertambah karena gaya hidup yang sederhana dan hemat. Menurut A.C. Pigou dalam bukunya (The Veil of Money (1949)), uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat tukar. Banyak yang bilang kalau "Uang bukanlah segalanya" , tetapi segalanya pasti membutuhkan uang. Oleh karena itu, gaya hidup yang telah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan sangat mempengaruhi kondisi keuangan pribadi dan pastinya dibutuhkan manejemen keuangan pribadi agar dapat mengatur uang yang kita dapatkan. Karena uang yang merupakan penggerak perekonomian di segala tempat akan selalu berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan.
Menurut Parotta dan Johson (1998), dalam salah satu karya tulisnya menjelaskan manajemen pengelolaan keuangan pribadi adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan masa kini dan masa depan. Karena itulah kita sebagai seorang individu harus memikirkan tentang bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik. Tidak mungkin kita akan menyia-nyiakan kerja keras yang kita lakukan, dengan menghambur-hamburkan hasil kerja keras dengan hal-hal yang tidak berguna.
Membagi dan membatasi penggunaan uang dengan mengurangi gaya hidup yang mungkin membuat kita terbiasa boros dan memberikan efek buruk untuk diri kita sendiri tanpa kita sadari sudah terbiasa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa membagi keuangan agar lebih berguna baik dimasa kini maupun masa depan.Â
Pembagian uang dapat dengan dilakukan dengan menerapkan pendapat Parotta dan Johnson(1998) dengan melakukan perencanaan apa saja kebutuhan pokok atau kebutuhan terpenting yang kita butuhkan dalam waktu tertentu,kebutuhan penting yang tidak terlalu mendesak dan sesuatu yang menjadi keinginan saja, lalu menyediakan jumlah keuangan yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Kemudian, menyisihkan uang yang tersisa untuk ditabung agar jika sedang dalam situasi yang sangat mendesak memiliki uang yang dapat digunakan. Setelah itu, selama pelaksanaan kita harus menaati batasan-batasan yang kita buat sendiri, sehingga dapat merubah gaya hidup menjadi lebih baik. Selain itu, hal yang terpenting adalah melakukan evaluasi diakhir pelaksanaan yang pastinya memiliki banyak kekurangan diawal pelaksanaannya dan memperbaikinya sedikit demi sedikit di waktu selanjutnya.
Memang uang bukanlah suatu hal yang menentukan kebahagiaan, tetapi kita juga perlu menyadari bahwa pada realita kehidupan uang adalah penggerak perekonomian, yang dimana perekonomian adalah suatu hal yang sudah ada dalam aspek manapun di dalam masyarakat, seolah menggerakkan dan mempermudah semuanya. Meskipun sudah ada Tuhan yang berjanji akan mempermudah kehidupan kita, akan percuma jika kita juga tidak berusaha untuk memperbaiki kehidupan kita sendiri. Karena semua hal yang ada dalam masyarakat juga memerlukan uang untuk menjalankannya, seperti ketika kita sakit tentunya akan pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan dan jika tanpa ada uang dokter ataupun pekerja rumah sakit tidak akan menangani dan mengobati.
Maka dari itu, tentunya kita harus terus berusaha memperbaiki gaya hidup menjadi lebih baik. Dengan gaya hidup yang lebih baik dan berusaha lebih keras lagi, tentunya sedikit demi sedikit akan memperbaiki segala aspek dalam kehidupan dan pastinya salah satu aspek tersebut adalah perekonomian atau keuangan yang akan mempermudah kita jika dapat menerapkan manajemen keuangan pribadi dalam kehidupan sehari-hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI