Mohon tunggu...
Muhammad Hamzah Yahya
Muhammad Hamzah Yahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Economic Student at TSM

Lakukan lebih dari sekedar apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Peninjauan Kinerja Menjadi Solusi Terbaik bagi Karyawan dan Perusahaan

6 Juni 2021   18:49 Diperbarui: 6 Juni 2021   19:14 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan sering kali mengalami kendala ketika ingin melakukan penilaian terhadap karyawannya, karena biasanya karyawan cenderung akan menghindari berbagai macam penilaian yang dilakukan terhadap mereka yang dapat membuat kekhawatiran apakah kinerja mereka sebagai karyawan selama ini sudah maksimal atau belum. Hal tersebut menyebabkan tambahan beban bagi pikiran setiap karyawan. Ketika karyawan mengetahui bahwa kinerja yang mereka miliki belum maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan, maka karyawan cenderung akan menunjukkan kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap diri mereka sendiri.

Masih banyak pro dan kontra terkait dengan penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan terhadap para karyawannya. Ketika perusahaan dapat menilai bahwa karyawannya memiliki kinerja yang belum maksimal. Perusahaan dapat memberikan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawannya. Namun ketika perusahaan tidak dapat mengatasi kinerja karyawan yang belum maksimal maka malapetaka lah bagi perusahaan. Perusahaan akan dihadapi dengan persoalan ketika karyawan mengetahui bahwa hasil penilaian kinerja terhadap mereka kurang memuaskan maka akan menjadi sumbe kekecewaan yang justru dapat menurunkan kinerja mereka.

Penilaian kinerja dapat memberikan pandangan yang berbeda untuk manajer dan para karyawan sebagai berikut :

  • Bagi para manajer, ini mungkin hanya memakan waktu, persyaratan birokrasi; bagi karyawan, ini dapat dilihat sebagai contoh lain dari pengambilan keputusan manajemen dari atas ke bawah.
  • Baik manajer maupun karyawan tidak melihat sistem penilaian kinerja sebagai alat untuk mengelola dan meningkatkan kinerja.

Mengelola orang dan kinerja selalu menjadi tantangan bagi organisasi dan manajer. pemberi kerja membuat penilaian tentang karyawan mereka:

  • Apakah mereka melakukan apa yang kita inginkan?
  • Bagaimana kinerja orang ini dibandingkan dengan yang lain?
  • Apa kekuatan karyawan ini?
  • Pelatihan apa yang dibutuhkan karyawan itu?
  • Haruskah kita memberi karyawan ini kenaikan gaji?
  • Atau promosikan karyawan itu?

Adapun hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi kontra terhadap penilaian kinerja pada karyawannya ialah sebagai berikut :

  • Mencoba untuk menggunakan nama baru terhadap penilaian kinerja
  • Fokus terhadap kinerja
  • Membuat perencanaan dan peninjauan kinerja
  • Perusahaan harus mendorong, mengakui, dan menghargai karyawan agar karyawan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik.

Nama baru yang dapat digunakan untuk menggantikan penilaian kinerja dilakukan untuk membantu karyawan agar tidak mempengaruhi pikiran para karyawan bahwa dengan adanya penilaian kinerja dapat menjadi sumber kekecewaan jika hasil penilaian yang didapat oleh karyawan tidak sesuai yang diharapkan oleh perusahaan. 

Tinjauan kinerja dapat menjadi nama baru yang dapat memberikan kesan baik dibandingkan dengan penilaian kinerja. Peninjauan kinerja dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang dilakukan oleh karyawan, apakah sudah mencapai kinerja yang maksimal atau justru karyawan perlu diberikan pelatihan dan pengembangan.

Peninjauan kinerja dapat menjadi solusi terbaik ketika perusahaan perlu mengetahui sejauh mana kinerja karyawan. Perencanaan dapat dilakukan misal dalam periode 1 tahun kerja dengan membuat beberapa target yang dapat dicapai oleh setiap karyawan perusahaan. Namun perencanaa serta peninjauan yang akan dilakukan perusahaan harus dapat menyesuaikan terhadap lingkungan dan budaya organisasi yang dimiliki oleh perusahaan, jangan sampai perencanaan serta peninjauan yang dibuat justru tidak sesuai dengan kebiasaan para karyawan karena kurangnya pendekatan manajemen dan perusahaan terlalu menginginkan target yang begitu tinggi tanpa observasi lebih lanjut.

Kesimpulan yang didapat adalah perusahaan membutuhkan alat penilaian yang dapat mengukur kinerja para karyawan dengan baik, perlu adanya penyegaran terhadap alat yang digunakan. Nama baru terhadap alat penilaian tersebut. 

Peninjauan Kinerja dapat digunakan agar dapat bersahabat dengan setiap karyawan yang selama ini khawatir tentang alat penilaian perusahaan yang menekan setiap karyawan untuk mendapatkan hasl penilaian yang maksimal tanpa memanusiakan karyawan dengan hasil penilaian tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun