Dalam masa pandemi PPKM ini, masyarakat seakan dibatasi untuk melakukan kegiatan kegiatan, ini berdampak besar bagi pedagang risoles mayo yang biasanya mendapat pesanan di acara acara besar.Â
Jika biasanya dalam seminggu selalu ada pesanan dalam jumlah besar, di masa pandemi ini seorang pedagang risoles hanya mampu berdiam diri karena sudah sangat berkurang dagangannya, akhirnya beliau membuat risoles dan dititipkan ke penjual kue pinggir jalan yang menggunakan etalase.Â
Namun tentu jumlahnya tidak sebanyak biasanya yang dijual saat tidak pandemi. Sistem penjualannya pun masih dari mulut ke mulut dan langganan langganan tertentu dan grup-grup whatsapp.
Disini mahasiswa KKN UNEJ BTV III terjun langsung untuk meninjau dan melihat potensi dari UMKM risoles mayo ini. Saya datang langsung ke rumahnya yang bertempat di dekat perumahan Yasmin Kaliurang, untuk meninjau dan membantu agar usaha ini tidak mengalami Penurunan, dan diharapkan bisa melambung penjualannya melalui jualan online dan packing yang bagus dan diminati banyak orang.
Inovasi dan motivasi terus diberikan kepada penjual risol agar terus mampu bersaing di era serba digital seperti sekarang ini. Pelatihan pelatihan juga terus dilakukan mahasiswa KKN UNEJ selama sebulan guna mendongkrak usaha yang sedang diambang tersebut.Â
"Eman eman kalau KKN UNEJ BTV ini tidak dimaksimalkan mahasiswa. Diharapkan mahasiswa serius selama sebulan ini agar berguna dan bermanfaat bagi masyarakat terutama untuk desanya sendiri" Ucap Dr. Rokhani, S.P., M.Si selaku dosen pembimbing lapangan KKN UNEJ.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H