Mohon tunggu...
Muhammad Hamdani
Muhammad Hamdani Mohon Tunggu... Freelancer - Learner

I was born in Cimahi on May 30th 1997. I am a professional in the field of lighting design. Have an interest in the creative industry. I am currently heavily involved in marketing communication and advertising.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

#SharingSantai soal Pentingnya Belajar Personal Branding bagi Siswa-siswi SMK

27 Mei 2021   17:22 Diperbarui: 27 Mei 2021   19:52 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketimpangan jumlah penduduk yang mencapai ratusan juta jiwa terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan menimbulkan beragam masalah ketenagakerjaan di Indonesia yang tidak terhindarkan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut penganggur di Indonesia per Agustus 2020 naik 1,84 persen menjadi 7,07 persen.

Pemanfaatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu upaya Pemerintah yang bertindak sebagai ujung tombak dalam menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di Indonesia melalui jalur pendidikan. 

Sebut saja, penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri, workshop kejuruan, sertifikasi keahlian, program vokasi, program magang dan praktek kerja lapang (PKL), pengembangan keterampilan siswa melalui kurikulum kewirausahaan, pendidikan karakter, hingga program SMK Pusat Unggulan melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi beberapa bukti pemerintah tidak tinggal diam dalam menuntaskan masalah ketenagakerjaan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2019, tingkat pengangguran lulusan SMK pada level Jawa Barat sebesar 13%. Angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengangguran lulusan SMK pada level nasional sebesar 8%. Pemerintah Provinsi menargetkan bisa menurunkan tingkat pengangguran lulusan SMK di Jawa Barat menjadi di bawah 13 persen. Namun, pandemi Covid-19 menjadi tantangan untuk merealisasikan target tersebut mengingat penyerapan tenaga kerja oleh industri saat ini berkurang.

Situasi tersebut juga selaras dengan data yang ditemukan pada salah satu SMK unggulan di Jawa Barat dengan program studi 4 tahun-nya, yakni SMK Negeri 1 Cimahi. Pandemi Covid-19 membuat setidaknya kelas XII dan kelas XIII pada kompetensi keahlian Produksi Iklan dan Produksi Televisi (PFPT) SMK Negeri 1 Cimahi terhambat dalam memahami gambaran dunia kerja yang meliputi industri televisi, industri film dan industri kreatif lainya karena program magang atau praktek kerja lapangan dilaksanakan secara daring sehingga siswa tidak terlibat dalam proses-proses produksi secara langsung.

Sebuah gerakan nyata dilakukan Mahasiswa FIKOM Universitas Mercu Buana dengan memanfaatkan Kegiatan Kuliah Peduli Negeri yang diadakan oleh Universitas Mercu Buana Jakarta. Mahasiswa FIKOM Universitas Mercu Buana berupaya memberikan kontribusi secara nyata dengan mengadakan Webinar bertema Personal Branding dengan format santai sebagai salah satu pemecahan masalah yang tengah terjadi. 

Webinar ini ditujukan kepada siswa-siswi kelas XI atau kelas XII kompetensi keahlian Produksi Film dan Produksi Televisi SMK Negei 1 Cimahi guna menjadi perbekalan dan pendukung keterampilan dalam segi akademik maupun sikap professionalisme saat terjun ke dunia kerja baik berupa industri petelevisian, industri film, atau industri kreatif lainya, maupun perbekalan untuk wirausaha mandiri.

Webinar yang bertajuk #SharingSantai ini telah dilaksanakan pada tanggal 30 April 2020 pada pukul 14.30 hingga 16.30 WIB dengan diikuti 65 peserta dari berbagai tingkat kelas di Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi SMK Negeri 1 Cimahi. Kegitan ini tidak dipungut biaya dan ditujukan langsung untuk siswa-siswa Kompetensi Keahlian PFPT SMK Negeri 1 Cimahi guna memahami pentingnya ilmu Personal Branding sebagai perbekalan setiap individu dimassa yang akan datang. Dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting, peserta sangat antusias mempelajari ilmu Personal Branding yang disampaikan secara santai oleh dua pemateri yakni teh Rini Rachmawati dan kang Yogi Kurniawan yang merupakan mahasiswa FIKOM Universitas Mercu Buana Jakarta.

dokpri
dokpri
Selain mendapatkan ilmu seputar Personal Branding dari dua pemateri, peserta juga berkesempatan mengajukan pertanyaan kepada pemateri terkait materi yang disampaikan. Peserta dengan pertanyaan paling kritis berkesempatan untuk mendapatkan Voucher Gopay dengan total senilai 300 ribu rupiah untuk 6 orang peserta.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta akan sadar akan pentingnya personal branding sebagai alat untuk mempromosikan diri sendiri terhadap khalayak dan dapat memanfaatkan strategi tersebut saat memasuki dunia kerja. Personal Branding juga diharapkan menjadi bekal dan memberikan opsi pilihan kepada peserta untuk berani memulai wirausaha dengan memanfaatkan wawasan mengenai dunia Marketing Communication & Advertising.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun