Ketimpangan jumlah penduduk yang mencapai ratusan juta jiwa terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan menimbulkan beragam masalah ketenagakerjaan di Indonesia yang tidak terhindarkan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut penganggur di Indonesia per Agustus 2020 naik 1,84 persen menjadi 7,07 persen.
Pemanfaatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu upaya Pemerintah yang bertindak sebagai ujung tombak dalam menyelesaikan masalah ketenagakerjaan di Indonesia melalui jalur pendidikan.Â
Sebut saja, penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri, workshop kejuruan, sertifikasi keahlian, program vokasi, program magang dan praktek kerja lapang (PKL), pengembangan keterampilan siswa melalui kurikulum kewirausahaan, pendidikan karakter, hingga program SMK Pusat Unggulan melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi beberapa bukti pemerintah tidak tinggal diam dalam menuntaskan masalah ketenagakerjaan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2019, tingkat pengangguran lulusan SMK pada level Jawa Barat sebesar 13%. Angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan tingkat pengangguran lulusan SMK pada level nasional sebesar 8%. Pemerintah Provinsi menargetkan bisa menurunkan tingkat pengangguran lulusan SMK di Jawa Barat menjadi di bawah 13 persen. Namun, pandemi Covid-19 menjadi tantangan untuk merealisasikan target tersebut mengingat penyerapan tenaga kerja oleh industri saat ini berkurang.
Situasi tersebut juga selaras dengan data yang ditemukan pada salah satu SMK unggulan di Jawa Barat dengan program studi 4 tahun-nya, yakni SMK Negeri 1 Cimahi. Pandemi Covid-19 membuat setidaknya kelas XII dan kelas XIII pada kompetensi keahlian Produksi Iklan dan Produksi Televisi (PFPT) SMK Negeri 1 Cimahi terhambat dalam memahami gambaran dunia kerja yang meliputi industri televisi, industri film dan industri kreatif lainya karena program magang atau praktek kerja lapangan dilaksanakan secara daring sehingga siswa tidak terlibat dalam proses-proses produksi secara langsung.
Sebuah gerakan nyata dilakukan Mahasiswa FIKOM Universitas Mercu Buana dengan memanfaatkan Kegiatan Kuliah Peduli Negeri yang diadakan oleh Universitas Mercu Buana Jakarta. Mahasiswa FIKOM Universitas Mercu Buana berupaya memberikan kontribusi secara nyata dengan mengadakan Webinar bertema Personal Branding dengan format santai sebagai salah satu pemecahan masalah yang tengah terjadi.Â
Webinar ini ditujukan kepada siswa-siswi kelas XI atau kelas XII kompetensi keahlian Produksi Film dan Produksi Televisi SMK Negei 1 Cimahi guna menjadi perbekalan dan pendukung keterampilan dalam segi akademik maupun sikap professionalisme saat terjun ke dunia kerja baik berupa industri petelevisian, industri film, atau industri kreatif lainya, maupun perbekalan untuk wirausaha mandiri.
Webinar yang bertajuk #SharingSantai ini telah dilaksanakan pada tanggal 30 April 2020 pada pukul 14.30 hingga 16.30 WIB dengan diikuti 65 peserta dari berbagai tingkat kelas di Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi SMK Negeri 1 Cimahi. Kegitan ini tidak dipungut biaya dan ditujukan langsung untuk siswa-siswa Kompetensi Keahlian PFPT SMK Negeri 1 Cimahi guna memahami pentingnya ilmu Personal Branding sebagai perbekalan setiap individu dimassa yang akan datang. Dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting, peserta sangat antusias mempelajari ilmu Personal Branding yang disampaikan secara santai oleh dua pemateri yakni teh Rini Rachmawati dan kang Yogi Kurniawan yang merupakan mahasiswa FIKOM Universitas Mercu Buana Jakarta.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta akan sadar akan pentingnya personal branding sebagai alat untuk mempromosikan diri sendiri terhadap khalayak dan dapat memanfaatkan strategi tersebut saat memasuki dunia kerja. Personal Branding juga diharapkan menjadi bekal dan memberikan opsi pilihan kepada peserta untuk berani memulai wirausaha dengan memanfaatkan wawasan mengenai dunia Marketing Communication & Advertising.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H