Mohon tunggu...
Muhammad Haikal Najmi
Muhammad Haikal Najmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Syariah, Universitas Pamulang

Hallo guys, perkenalkan saya Muhammad Haikal Najmi Mahasiswa Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam di Universitas Pamulang. Biasa dipanggil Haikal, selain jadi mahasiswa saya juga aktif di organisasi baik itu di kampus maupun di masyarakat. oiya saya juga suka ikut pekerjaan freelance/part-time (paruh waktu) untuk mencari pengalaman dan menambah pendapatan sehari-hari. Dan usaha kecil-kecilan di rumah, kalian bisa cek di maps HJ JAYA MOTOR Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Memahami Kinerja Dalam Perspektif Bisnis Syariah

19 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   16:56 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Memahami Kinerja dalam Perspektif Bisnis Syariah

Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin dinamis, pemahaman tentang kinerja menjadi kunci utama kesuksesan sebuah organisasi. Kinerja bukan sekadar angka-angka yang tertera dalam laporan tahunan, melainkan cerminan dari keseluruhan proses dan hasil yang memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.


"Kinerja merupakan manifestasi dari komitmen, dedikasi, dan profesionalisme dalam bekerja," demikian yang saya sampaikan dalam berbagai forum ekonomi syariah. Pendapat ini sejalan dengan pemikiran Muhammad Syafi'i Antonio yang menekankan bahwa kinerja dalam Islam tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses yang sesuai dengan syariat.


Dalam praktiknya, kinerja bisnis dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Faktor internal, seperti kompetensi karyawan dan gaya kepemimpinan, berperan sama pentingnya dengan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi makro. Yang menarik, dalam perspektif syariah, kedua faktor ini harus selaras dengan prinsip-prinsip Islam.


Pembangunan kinerja yang optimal memerlukan empat pilar utama: kompetensi, pemberdayaan, kompensasi, dan penghargaan. Dr. Hasan Ali, pakar manajemen syariah, dalam seminar terakhirnya menegaskan, "Keempat elemen ini harus berjalan seimbang layaknya sebuah bangunan yang kokoh."


Kompetensi menjadi fondasi utama kinerja. Seorang praktisi bisnis syariah tidak hanya dituntut mahir dalam operasional, tetapi juga memahami prinsip-prinsip muamalah. Pemberdayaan karyawan melalui pelatihan dan pengembangan berkelanjutan menjadi kewajiban organisasi, sebagaimana firman Allah yang mengajak manusia untuk terus berkembang dan bermanfaat.


Sistem kompensasi dan penghargaan dalam bisnis syariah memiliki keunikan tersendiri. Tidak hanya berbicara tentang materi, tetapi juga keberkahan. "Upah harus diberikan sebelum keringat pekerja kering," demikian hadits yang sering saya kutip untuk mengingatkan pentingnya ketepatan waktu dalam pemberian kompensasi.


Perbaikan kinerja dalam bisnis syariah merupakan proses berkelanjutan yang menuntut konsistensi dan kesungguhan. Sebagaimana tertuang dalam Al-Qur'an Surat Al-Mulk ayat 3-4, Allah mengajak kita untuk selalu menciptakan yang terbaik dalam setiap pekerjaan.


Di era modern ini, organisasi bisnis syariah dituntut untuk terus berinovasi tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip syariah. Keseimbangan antara pencapaian target bisnis dan kepatuhan syariah menjadi tantangan sekaligus peluang untuk membuktikan bahwa sistem ekonomi Islam mampu menjawab kebutuhan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun