Mohon tunggu...
Muhammad Haikal Najmi
Muhammad Haikal Najmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Syariah, Universitas Pamulang

Hallo guys, perkenalkan saya Muhammad Haikal Najmi Mahasiswa Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam di Universitas Pamulang. Biasa dipanggil Haikal, selain jadi mahasiswa saya juga aktif di organisasi baik itu di kampus maupun di masyarakat. oiya saya juga suka ikut pekerjaan freelance/part-time (paruh waktu) untuk mencari pengalaman dan menambah pendapatan sehari-hari. Dan usaha kecil-kecilan di rumah, kalian bisa cek di maps HJ JAYA MOTOR Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mewujudkan Keseimbangan Sosial dan Lingkungan

19 Desember 2024   16:42 Diperbarui: 19 Desember 2024   16:42 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

TJSB dalam Bisnis Syariah: Mewujudkan Keseimbangan Sosial dan Lingkungan

Perkembangan dunia bisnis syariah saat ini tidak bisa dipisahkan dari tanggung jawab sosial dan bisnis (TJSB). Implementasi TJSB dalam bisnis syariah bukan sekadar tuntutan regulasi, melainkan wujud nyata dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan keseimbangan antara profit dan kemaslahatan umat.


Menariknya, TJSB dalam bisnis syariah memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari bisnis konvensional. "Konsep khalifah fil ardh mengajarkan kita bahwa setiap entitas bisnis memiliki tanggung jawab ganda: kepada Allah SWT dan kepada sesama makhluk," ujar Prof. Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya "Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam".


Dalam praktiknya, bisnis syariah mengintegrasikan TJSB melalui berbagai program inovatif. Bank Syariah Indonesia, misalnya, tidak hanya fokus pada layanan keuangan syariah, tetapi juga aktif mengembangkan program pemberdayaan UMKM dan beasiswa pendidikan. Hal ini mencerminkan komitmen mereka dalam mewujudkan maqashid syariah.


Aspek lingkungan juga mendapat perhatian khusus dalam implementasi TJSB bisnis syariah. Berbagai inisiatif ramah lingkungan seperti digitalisasi layanan, penggunaan energi terbarukan, dan program penghijauan menjadi bukti nyata kepedulian terhadap kelestarian alam. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya."


Program kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas utama dalam agenda TJSB bisnis syariah. Dompet Dhuafa, misalnya, mengembangkan rumah sehat dan program beasiswa yang telah menyentuh ribuan penerima manfaat. Inisiatif ini sejalan dengan prinsip ta'awun (tolong-menolong) yang menjadi landasan ekonomi Islam.


Evaluasi berkala menjadi kunci keberhasilan program TJSB. Melalui pengumpulan data, analisis dampak, dan perbaikan berkelanjutan, bisnis syariah terus meningkatkan kualitas programnya. "Evaluasi bukan sekadar mengukur kesuksesan, tapi juga bentuk pertanggungjawaban kita kepada Allah SWT," tutur Dr. Ahmad Djalal, pakar ekonomi syariah.


Ke depan, tantangan terbesar adalah memastikan program TJSB tidak sekadar menjadi "kosmetik" bisnis. Diperlukan komitmen kuat dan strategi jangka panjang untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an, "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia." (Al-Qashas: 77)


Melalui implementasi TJSB yang tepat, bisnis syariah tidak hanya mampu mencapai kesuksesan finansial, tetapi juga berkontribusi nyata dalam pembangunan sosial dan pelestarian lingkungan. Inilah esensi sejati dari bisnis berbasis syariah yang mengedepankan keseimbangan dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun