Mohon tunggu...
Muhammad Haikal
Muhammad Haikal Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa STAI Al-Anwar

vatum brutum amorfati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah yang Penuh Darah

4 November 2024   12:28 Diperbarui: 4 November 2024   12:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fairplay milik kita semua

Belajar dari peristiwa bersejarah yang penuh darah

Latar Belakang

Kehadiran para supporter dalam sebuah pertandingan sepakbola merupakan sebuah hal yang lumrah. Karena sepakbola akan kehilangan daya magisnya ketika para supporter tidak ikut memeriahkan pertandingan. Supporter memiliki peran penting dalam sebuah pertandingan, karena mereka berkontribusi untuk memberikan daya semangat bermain, percaya diri kepada para pemain untuk meraih kemenangan di pertandingan tersebut.

Selain kemenangan ada satu hal yang lebih penting dan lebih harus diperhatikan lagi yaitu kekondusifan atau keselamatan di lapangan, baik diluar maupun didalam, hal tersebut merupakan sesuatu yang lebih penting dari apapun. Untuk meraih kekondusifan tersebut, maka setiap komponen yang terdapat dalam pertandingan itu harus bisa bersikap adil.

Dalam teori keadilan, adil terbentuk dalam 3 unsur pembentuk. Pertama otonom, kedua distribusi, ketiga responsibilitas. Setiap komponen yang bersangkutan harus bisa mengindahkan 3 unsur ini, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pembahasan 

            Pada tanggal 1 oktober 2022 bertepatan di stadion kanjuruhan malang terjadi sebuah peristiwa penting yang sangat memilukan dan memalukan, karena pada saat itu terjadi kericuhan di dalam stadion yang dipicu oleh kekecewaan para supporter aremania dan tindakan para aparat yang terlalu berlebihan. Para supporter merasa tidak puas atas hasil yang didapatkan oleh tim kesayangannya, yang kalah dari tim tamu yaitu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 yang menjadi rival beratnya. Pertandingan yang bertajuk derby Jawa Timur tersebut harus diakhiri dengan kericuhan, kericuhan ini bukan bentrok antar supporter dengan supporter karena pada saat pertandingan supporter lawan yaitu Persebaya tidak diperbolehkan hadir menonton. Saat selesai pertandingan terlihat seorang supporter yang turun kelapangan berniat untuk menghampiri salah seorang pemain, secara otonomi hal tersebut tidak seharusnya dilakukan karna dapat memicu konflik, dan benar setelah kejadian tersebut aparat keamanan yang melihat kejadian tersebut bertindak berlebihan dengan cara menariknya dan memukulnya. Hal tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh seorang aparat keamanan, secara tidak langsung mereka telah melakukan tindakan yang tidak responsibilitas karena telah melanggar kewajibannya yang seharusnya mengawal agar tidak terjadi kericuhan malah melakukan tindakan yang menjadi pemicu kericuhan tersebut.

            Tentu saja para supporter lain  tidak tinggal diam mereka tidak terima atas perlakuan aparat tersebut, sehingga mereka turun ke lapangan untuk mencoba menolong temannya. Hal tersebut menjadi pemicu terjadinya kerusuhan yang besar didalam stadion,  para supporter menunjukan perlawanannya kepada para aparat hingga mereka pun berbuat anarkis karena rasa kecewa dan rasa kesal didalam diri mereka yang bercampur aduk menjadi satu. Tindakan itu jelas tidak responsibilitas, karena mereka meninggalkan kewajiban mereka yang seharusnya tidak membuat suasana menjadi kebih keruh. Melihat hal tersebut terjadi tentu saja para aparat tidak bisa hanya diam saja tanpa melakukan apapun, mereka mencoba meredam para supporter dengan melepaskan anjing pelacaknya untuk menghadang para supporter. Hingga akhirnya mereka menembakkan gas air mata ke tengah lapangan dan ke arah tribun. Beberapa kali gas air mata itu ditembakkan membuat para supporter lain panik, lari ketakutan dan berusaha mencoba keluar dari stadion, akan tetapi pintu stadion tidak semuanya dibuka, hanya beberapa dari pintu stadion yang terbuka. Akibatnya para supporter berdesak desakan mencari pintu yang terbuka untuk keluar dari lapangan, ditengah desak desakan itulah mulai berjatuhan para korban selain karena desak desakan gas air mata juga menjadi pemicu utama berjatuhannya korban.

Distribusi yang dilakukan para aparat itu tidak tepat karena mereka malah menembakan gas air mata ke arah bangku penonton, padahal mereka tidak berbuat apa apa tidak melakukan tindakan yang memperkeruh suasana. Kesalahan distribusi juga dilakukan oleh para staff stadion karena tidak membuka semua pintu keluar malah menguncinya, sehingga timbullah indikasi seakan akan  tragedi ini merupakan pembunuhan berencana. Begitupun dari pihak official yang menjual tiket terlalu banyak, sehingga mengakibatkan membeludaknya para supporter.

Kesimpulan

Dari peristiwa diatas jelas terjadi sebuah perilaku yang tidak adil. Yang terjadi malah sebaliknya, mereka mendobrak semua unsur-unsur yang dapat membentuk sebuah keadilan. Tindakan dan perlakuan mereka yang tidak adil itu akhirnya membuat banyak orang orang yang tidak bersalah terkena imbasnya, dan diadili langsung oleh kematian kemudian menghadap tuhan. Perlu diingat bahwa peristiwa ini merupakan peristiwa bersejarah yang penuh darah, berjuta orang dari penduduk indonesia sampai luar indonesia turut berduka cita atas terjadinya peristiwa ini, karena seungguhnya nyawa manusia lebih berharga daripada sebuah kemenangan.

Oleh karena itu dengan terjadinya peristiwa ini kita harus belajar untuk harus bisa bersikap adil bukan hanya untuk kita akan tetapi untuk semua orang yang ada disekitar kita, dengan tidak terlalu mementingkan kepuasan diri sendiri semata. Kita harus memiliki sifat keadilan agar dapat berpikir lebih jernih untuk segala hal yang hendak kita perbuat, agar hal tersebut tidak merugikan kita sendiri dan juga merugikan banyak pihak dan orang lain, jangan sampai ada lagi menonton sepakbola dibayar dengan nyawa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun