Arunika,
Swastamita,
Mangata,
Dan ananda yang datang dengan Harsa
Semua indah menggelora pada sekian Sukma,
Sanggupkah sekian detik saja kamu simpan rindang sejuk di matamu?
Lengkung sabit di senyummu?
Dan merona senja di pipimu?
Sebab aku terlalu payah dan sendu melihat semua itu
Ah ... Aku cupu
Entah dari mana mulanya
Hahahaha ... Bahkan mungkin hadir ananda tak pernah bermula
Hadir dan kemudian mengena
Biar ya? Terus mengalir indah meninggal makna
Kata ananda, boleh mengenal itu dan ini
Silahkan saja, ku tak pandai bercerita seperti itu dan ini
Hahaha
Kata ananda
Tau?
Agustus milikmu,
Agustus ini akan sepenuhnya milikmu,
Indah tak semu
Indah meresap memakna pada alur pikirmu,
Indah meresap memakna pada tiap detikmu,
Indah meresap memakna pada tiap menitmu,
Indah meresap memakna pada tiap Jammu,
Indah meresap memakna pada tiap harimu,
Indah meresap memakna pada Agustusmu ...
Ah indah merekah
Kamu menjadi sebuah kisah
Terukir indah
Tak kan jengah, melelah, dan enyah
Aku ingin menggapaimu dengan batas
Batas suci, batas selaras aturan yang di Atas
Indah membekas
Hahaha lantas
Bisa kau jawab meski dengan kata seutas?
Tak inginkah engkau ukir makna yang kiranya laik indah membekas ... kak?
From kediri with love
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H