Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Salah satu keberkahan yang ada pada ramadhan adalah berkah menguatnya nuansa untuk bersilaturrahmi antara sesama muslim. Hal ini selalu terasa ketika ramadhan di berbagai daerah. Kenangan pada kebersamaan ketika bersilaturrahim ketika ramadhan. Pastinya banyak sekali hal yang berbeda dari tahun ketahun. Ada yang perbedaanya itu mengarah kepada hal hal positif, ada juga yang mengarah kepada hal hal yang negatif.
Hilangnya kebersamaan sudah dimulai jauh dari sebelum Wabah pandemi CoViD 19 menyebar keseluruh belahan dunia. Tepat nya ketika tekhnologi berkembang, ya gadget yang kita pegang sekarang menjadi alasan kuat hilangnya semangat untuk bersilaturrahim secara langsung. Karena kebanyakan mereka asik dengan gadgetnya dan menganggap kemudahan yang ada didalamnya bisa mengganti esensi dari  berkumpul bersama berbicara secara langsung.
 Bagi Generasi Kolonial dan sebagian Generasi Milenial hal itu sangat mengganggu dan mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, mereka tidak bisa bernostalgia dengan nuansa silaturrahim yang kental disandingkan dengan bulan ramadhan. Silaturrahim yang dimaksud adalah rasa kebersamaan yang erat, mereka sibuk dengan obrolan bersama ketika berkumpul.
Sudah menjadi rahasia umum pada zaman sekarang. Perkumpulan langsung (offline) tidak seindah dahulu ketika berkumpul maka akan terjadi perbincangan yang intens antar orang yang ikut berkumpul, sehingga banyak nasihat dan ide yang tertuang dalam perkumpulan, bukannya malah sibuk dengann gadget nya masing masing, chating sana chating sini, maen game dsb. Sehingga tidak jarang ada yang bilang
Kecanggihan Teknologi menjadikan yang dekat menjauh dan yang jauh mendekat.
Hal ini terasa ketika kita melihat anak anak sekarang (Gen. Zilenial) yang berbeda 180 Drajat. Dahulu ketika masuk Bulan Ramadhan, maka kita akan melihat anak anak yang setiap subuh berkumpul dimasjid ada yang bercengkrama satu dengan yang lain, ada yang khusyu' mendengarkan kajian, ada yang tertidur di pojok masjid. Dan ketika mau berbuka maka masjid masjid akan ramai dengan para muslim yang berdiskusi, menanyakan kabar, mendengarkan kajian dsb. Namun sekarang, iya memang ada anak anak yang diam dimesjid, namun diamnya mereka sibuk dengan gadgetnya masing masing.
Nuansa kebersamaan yang sudah tergerus oleh kecanggihan teknologi ini, ditambah dengan pandemi CoViD 19 hal ini semakin memperparah keadaan. Keharusan di Rumah aja karena diberlakukannya PSBB, ditambah dengan Pembelajaran daring dari sekolah menambah parah keadaanya. Untuk itu butuh peran aktif dari setiap orang untuk dapat menjaga nuansa tersebut dengan memberikan edukasi terhadap pemakaian gadget.
Semoga kita semua mendapatkan keberkahan bulan suci ramadhan secara Dzhahir dan Batin. Yang menjadikan kita istiqamah dalam mendekatkan diri kepada keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H