Akibat penyebaran informasi yang tidak benar melalui media massa sangat mempengaruhi psikologi atau psikologi masyarakat. Kita tahu hari ini bahwa banyak orang yang secara keliru percaya bahwa tubuh orang yang bermanfaat bagi Covid-19 telah dikuburkan. Banyak orang menolak menguburkan tubuh mereka di tempat mereka tinggal. Hal ini menyulitkan keluarga yang terlupakan untuk menguburkan tubuh mereka. Kalaupun jenazah dikubur sesuai SOP kesehatan, virus tidak lagi bisa menular ke orang lain. Namun sayangnya masyarakat meyakini kabar hoax yang menyebutkan bahwa tempat dimakamkannya jenazah juga bisa menularkan virus ke orang lain. Selain itu, ada kabar mengenai obat tradisional yang dapat mencegah Covid-19. Faktanya, kabar ini tidak 100% benar bahwa Covid-19 dapat sepenuhnya dihindari, namun pengobatan tradisional hanya dapat membuat daya tahan tubuh kita kuat, sehingga kita dapat terhindar dari berbagai penyakit, namun tidak ada jaminan kita dapat terhindar dari Covid-19 karena ilmuwan masih Belum ada penelitian yang dilakukan tentang ini. Di saat yang sama, para peneliti di seluruh dunia sedang mempelajari vaksin yang dapat digunakan untuk mengatasi wabah Covid-19.
Â
Peran media massa juga sangat penting untuk membantu pemerintah dalam menyebarluaskan informasi tentang wabah Covid-19. maka itu, sebagai masyarakat awam kita harus bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, agar tidak salah menebak-nebak tentang korban Covid-19. Sebagai Muslim, kita belum diajari bagaimana membuat kita selalu mengikuti berita.
Ini dilakukan agar kita tidak mudah menyerap informasi palsu untuk diri kita sendiri dan untuk berbagi informasi dengan orang lain. Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk menyelesaikan penyebaran informasi nakal melalui media massa adalah dengan melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat dan mendistribusikan website terpercaya.Situs web tersebut memang dapat dijadikan rujukan masyarakat untuk mengetahui informasi terkini mengenai Perkembangan yang jelas. -19 pecah. Selain itu, kendalikan dan awasi situs atau website di dunia maya. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menggerakkan pihak yang berwajib untuk segera menuntaskan informasi hoax yang tersebar hingÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H