Kata Warak berasal dari bahasa Arab yang berarti suci, sedangkan kata ngendog atau telur disimbolkan sebagai hasil pahala yang didapat seseorang setelah menjalani proses suci berpuasa. Hakekatnya, hewan ini merupakan simbol nafsu manusia. Badannya yang bersisik, mulutnya menganga dan bertaring, serta bermuka seram menggambarkan nafsu yang harus dikalahkan dengan puasa. Sayangnya, seiring perkembangan zaman, wujud Warak Ngendog dibuat secara asal-asalan tanpa berpedoman dari pakem filosofisnya. Barangkali para pengrajin berusaha mengotak-atik warak tersebut agar terkesan berbeda, namun hal ini justru menghilangkan keelokan makna simbol-simbol di tubuh Warak Ngendog
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H