Mohon tunggu...
MUHAMMAD GHIFARI ZIKRULLAH
MUHAMMAD GHIFARI ZIKRULLAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030110 UIN Sunan Kalijaga

Saya Zikry, saya tertarik artikel terkait olahraga, pendidikan, politik, agamis, atau berita-berita terbaru.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Dirty Vote", Anda Kok Tersinggung?

16 Februari 2024   00:57 Diperbarui: 16 Februari 2024   00:58 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

”Perlu kami sampaikan bahwa sebagian besar yang disampaikan film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang bernada asumtif dan sangat tidak ilmiah. Saya mempertanyakan kapasitas tokoh-tokoh yang ada di film tersebut, di rekaman tersebut,” kata Habiburokhman dalam konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Minggu (11/2).

Images Logo Bloomberg Technoz
Images Logo Bloomberg Technoz

Dan dari kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md turut menjadi sorotan dalam film dokumenter tersebut. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menepis anggapan pihaknya melakukan kecurangan. Ia awalnya berbicara terkait komitmen dari kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Menurutnya, pemegang kedaulatan tertinggi adalah rakyat.

“Sejak awal Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud punya komitmen besar didalam menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, karena itulah kalau mau menang gampang bagi kami enak, kita perpanjang aja Pak Jokowi, tapi kan kita memilih jalan konstitusi, jalan demokrasi, bukan memilih apa yang didapat PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam jumpa pers di Media Center Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Minggu (11/2).

“Tetapi bagaimana proses demokrasi yang oleh konstitusi melalui pemiluyang jurdil harus dijalankan, itu yang menjadi komitmen kami,” tambahnya.

Images Media Indonesia
Images Media Indonesia

Sedangkan itu, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) mereson film dokumenter ‘Dirty Vote’ yang berisi dugaan kecurangan pemilu 2024. JK yang merupakan kubu dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) ini menilai film dokumenter tersebut masih ringan dari kenyataan di lapangan.

“Iya saya sudah nonton tadi malam. Dan itu, film itu betul luar biasa. Tapi semua kebenaran kan lengkap dengan foto, lengkap dengan kesaksian, tapi bagi saya, saya kira ini Dirty Vote, film ini tidak… masih ringan disbanding kenyataan yang ada di masa lalu,” kata JK di kediaannya, Senin (12/2).

JK menilai film dokumenter tersebut baru 25 persen dari kejadian di lapangan, dari peristiwa yang terjadi selama masa pemilu. Menurutnya, isi film tersebut belum mencakup di daerah hingga kampong-kampung.

“Kejadian bagaimana bansos diterima orang, bagaimana dating petugas-petugas mempengaruhi orang. Jadi masih banyak lagi sebenarnya yang jauh lebih banyak mungkin sutradaranya masih sopan lah. Masih sopan, bagian pihak lain masih marah apalagi kalau dibongkar semuanya,” ujar JK.

JK kemudian menyinggung soal pemilu kotor akan memberikan hasil yang tidak sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun