Mohon tunggu...
Muhammad Ganesha Adhyatma
Muhammad Ganesha Adhyatma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya memiliki hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penjelasan Logis Tentang Fenomena Kesurupan Massal

11 Oktober 2023   09:49 Diperbarui: 11 Oktober 2023   09:58 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesurupan massal adalah fenomena yang kadang-kadang muncul di berbagai tempat di dunia, dan seringkali menarik perhatian publik. Ini adalah peristiwa ketika sejumlah orang tiba-tiba mengalami perubahan perilaku yang serupa, seperti berbicara dalam bahasa asing, dan mengeluh. Peristiwa ini cukup umum terjadi di Indonesia, sebagian orang pun mengaitkan peristiwa dengan makhluk gaib atau makhluk astral. Sementara bagi sebagian orang kesurupan terasa sangat misterius, namun sebenarnya terdapat beberapa penjelasan logis mengenai fenomena ini.

-Faktor Psikologis: Kesurupan massal seringkali terkait dengan faktor-faktor psikologis. Salah satunya adalah suggestibilitas, yaitu sejauh mana seseorang cenderung menerima pengaruh orang lain atau situasi sekitarnya. Dalam situasi di mana orang-orang berkumpul untuk acara keagamaan atau peristiwa penting, tingkat suggestibilitas dapat meningkat. Ini bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap pengalaman kesurupan.

-Histeria Massa: Histeria massa adalah fenomena di mana sekelompok orang mengalami gejala serupa sebagai respons terhadap tekanan sosial atau emosional tertentu. Ketika satu orang mengalami kesurupan, reaksi berantai dapat menginfeksi orang-orang di sekitarnya, terutama jika mereka percaya bahwa kesurupan itu nyata. Ini bisa terjadi karena orang merasa perlu untuk sesuai dengan ekspektasi sosial atau untuk memperoleh perhatian.

-Konteks Budaya dan Kepercayaan: Konteks budaya dan kepercayaan memiliki peran penting dalam fenomena kesurupan. Beberapa budaya memiliki keyakinan yang kuat tentang keberadaan entitas gaib atau roh. Ketika individu dari budaya ini berpartisipasi dalam ritual tertentu, mereka mungkin lebih rentan terhadap pengalaman kesurupan karena keyakinan kolektif mereka.

-Predisposisi Individu: Tidak semua orang rentan terhadap kesurupan. Beberapa individu mungkin memiliki faktor predisposisi psikologis atau neurobiologis yang membuat mereka lebih rentan mengalami fenomena ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang telah mengalami trauma atau tekanan psikologis tertentu mungkin lebih rentan terhadap kesurupan.

Penting untuk diingat bahwa kesurupan massal seringkali merupakan pengalaman yang sangat pribadi dan dapat memiliki banyak faktor yang berperan. Selain penjelasan ilmiah ini, banyak orang masih melihat kesurupan sebagai fenomena spiritual atau gaib yang memiliki makna tertentu dalam konteks agama atau kepercayaan mereka. Oleh karena itu, pendekatan yang sensitif dan pengertian terhadap individu yang mengalami kesurupan sangat penting dalam menghadapi fenomena ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun