Pembelajaran yang Berfokus Kepada Peserta Didik
      Pembelajaran di kurikulum merdeka berbeda denga kurikulu sebelumnya. Jika di kurikulum sebelumnya yang lebih aktif adalah pendidik maka di kurikulum merdeka ini yang menjadi pelaku utama adalah peserta didik atau pembelajaran SCL (StudenCentered Learning). Pembelajaran SCL merupakan pembelajaran yang peserta didik menjadi subjek pembelajaran dengan demikian mereka dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar. Peran guru dalam hal ini sebagai fasilitator dalam menyediakan sumber daya dan dukungan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
      Pembelajaran SCL ini memberikan dampakyang positif, mengingat peserta didik yang diberikan kebebasan dan fasilitas untuk menggali sendiri ilmu pengetahuan. Dengan demikian, peserta didik dapat memiliki pengetahua yang mendalam dan mampu meningkakan kualitas mereka. Di pembelajaran SCL ini terbukti meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dan meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah.
Pembelajaran Berbasis Pendidikan karakter
      Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengedepankan ahlak dan moral dari peserta didik. Dengan demikian, peserta didik bisa memiliki pribadi yang unggul. Oleh karena itu, pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mendidik peserta didik guna membangun pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
      Hal ini berkolerasi dengan cita-cita dimana pendidikan karakter menjadi hal yang mencegah peserta didik untuk melakukan hal-hal diluar norma masyarakat. Dengan demikian, kesuksesan peserta didik bisa memberikan manfaat baik secara material atau moral bagi masyarakat sekitar. Pendidikan karakter ini penting, mengingat banyak sekali orang yang berilmu akan tetapi tidak mempunyai karakter untuk mejaga marwah mereka. Pendidikan karakter menjadi bekal dalam peserta didik yang menggapai cita-cita, dibutuhkanpribadi yang kuat, tahan uji, jujur, pekerja keras, kemampuan bersosialisasi, kerja sama dan adaptasi dengan lingkungan. Akhirnya peserta didik harus disiapkan untuk mampu bertarung dengan pesaing di berbagai unsur zaman.
      Ketiga hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya guru sebagai pendidik saja akan tetapi juga orang tua dan masyarakat. Dimana untuk memberikan cita-cita kepada peserta didik membutuhkan dukungan dari semua pihak agar bisa tercapai dengan baik. Dari diri peserta didik juga memegang hal utama, ketika diri sendiri sudah mengetahui tujuan hidup maka peserta didik bisa memanfaatkan segala bentuk fasilitas di sekolahyang bisa menunjang cita-cita mereka.
Daftar Pustaka
      Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. (2016, September). Transformasi pendidikan abad 21 sebagai tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (Vol. 1, No. 26, pp. 263-278).
Syavira, N., Sagita, J., & Trismawanti, I. (2023). MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOLABORASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LITERATURE CIRCLE PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD (PTK PADA PEMBELAJARAN IPS KERAGAMAN BUDAYA). Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 9(2), 2782-2791.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI