Mohon tunggu...
M. Firnas Hibatulloh
M. Firnas Hibatulloh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sedang berusaha menata hati dan menjernihkan pikiran dalam kerangka berdinamika memahami serta menjalani takdir Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersinarlah Senantiasa

11 April 2020   20:37 Diperbarui: 11 April 2020   20:45 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemanapun mataku memandang
Hanya dirimu yang senantiasa kulihat
Kemanapun pikiranku mengembara
Hanya senyummu yang senantiasa menjadi lentera

Riuh rendah mulutku berkata-kata
Bertarung angkuh merebut semua cita
Tetapi hatiku terus saja menyepi dan berpuasa
Bertahan untuk melantunkan namamu si pemberi cahaya

Langkah yang tak tentu
Selalu membawaku berakhir di pelupuk matamu
Karena dimanapun kaki ini berpijak
Hanya hadirmu yang senantiasa kudamba

Di jalan-jalan desa yang sepi
Di taman-taman kota yang ramai
Di tengah hutan-hutan hijau yang lebat
Di atas tanah-tanah gersang musim kemarau

Dalam lirih angin senja yang sendu
Ditemani sepucuk surat dari ibu
Sekali lagi aku menangis haru
Betapa mentari masih bersinar dipersimpangan jalan itu

Puri 11/04/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun