Mohon tunggu...
Muhammad Firhan
Muhammad Firhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Mahasiswa UNEJ prodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia: Negara Berkembang dengan Konsep Pertumbuhan Ekonomi Endogenous

22 November 2022   05:50 Diperbarui: 22 November 2022   05:56 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II pada tahun 2022 ini terlihat cukup membaik, yang dimana berada di angka 5,4 persen, kemudian diimbangi dengan stabilitas nilai tukar rupiah yang cukup baik, serta pertumbuhan indeks harga saham gabungan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara G20 dan sekitar ASEAN. Perekonomian Indonesia mulai membaik pada tahun 2021, atau setelah 1 tahun pandemi. 

Dan saat ini tahun 2022, pemerintah masih berusaha untuk mengembalikan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Perbaikan ekonomi Indonesia dapat dilakukan karena adanya sebuah dorongan baik domestik maupun eksternal. Yang pertama kali harus dilakukan yaitu melanjutkan reformasi struktural fondasi ekonomi Indonesia lebih kuat dari sebelumnya. 

Selain itu, untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai yang lebih tinggi agar memenuhi kebutuhan dalam negeri, harus dilakukannya perbaikan struktur industri.

Teori pertumbuhan ekonomi endogen (Endogenous Growth Theory) yang merupakan sebuah teori pertumbuhan ekonomi yang didalamnya menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi berasal dari dalam. Endogen sendiri berfokus dalam memanfaatkan potensi yang ada dalam sebuah daerah atau negara. 

Potensi tersebut seperti contoh sumber daya manusia yang disertakan dengan kekuatan, sumber daya alam, ilmu pengetahuan, kelembagaan, dan teknologi. Pendekatan endogenous menyatakan bahwa sumber daya manusia dan penelitian pengembangan merupakan faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Pendekatan endogenous berpendapat bahwa kemajuan teknologi sendiri serta di luar sistem ekonomi, adalah penentu utama dalam memaksimalkan produktivitas. Pendekatan endogenous diaplikasikan untuk menguraikan mengenai pertumbuhan ekonomi pada negara-negara yang berfokus pada industri. Walaupun demikian, pendekatan endogen masih sedikit diterapkan dalam memahami pertumbuhan ekonomi pada negara berkembang.

Teori pertumbuhan endogen sendiri berpikir bahwa sebuah proses pertumbuhan ekonomi negara dimulai dari tingkat perusahaan atau industri. Oleh karena itu, model pertumbuhan endogen, menekankan pada human capital atau modal manusia dan research and development atau penelitian dan pengembangan (R & D) sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi.

Teori pertumbuhan endogenous growth memiliki dua prinsip penting, prinsip yang pertama adalah pada teori ini lebih menggaris besarkan pada bagian modal manusia, antara lain seperti pengetahuan, keterampilan dan pelatihan individu. Modal manusia dan pertumbuhan itu saling memiliki keterkaitan yang dimana ketika ekonomi membaik mereka akan lebih mampu untuk berinvestasi kepada masyarakat dengan nutrisi yang berkembang, sekolah dan pelatihan kerja pertumbuhan.

Prinsip nomer dua pada teori ini lebih menekankan pada sebuah inovasi dibidang teknologi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta sebagai pendorong dalam pertumbuhan produktivitas. Singkatnya, teori ini mengacu pada penekanan terhadap pembentukan human capital atau modal manusia, ketika pengembangan dan eksploitasi inovasi teknis membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas (Waluyo, 2002). 

Di dalam teori pertumbuhan endogen menyimpulkan bahwa sebuah investasi terhadap modal fisik dan modal manusia berperan dalam menentukan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dan menyokong peran aktif dari kebijakan publik dalam mempercepat pembangunan ekonomi melalui investasi yang dilaksanakan secara langsung ataupun tidak langsung pada pembentukan sumber daya manusia. 

Peran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan pengaruhnya terhadap perubahan konsumsi dan pengeluaran untuk investasi publik serta penerimaan pajak (Todaro, 2006).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun