Mohon tunggu...
Muhammad Firdaus
Muhammad Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang menempuh pendidikan S2 dan Pendidikan Profesi Guru untuk menambah pengetahuan yang bisa diimplementasikan untuk mencerdaskan anak bangsa serta mengabdi untuk tanaj air

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Mengatasi Perilaku Agresif Siswa

29 Oktober 2023   10:04 Diperbarui: 29 Oktober 2023   10:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang dapat membentuk manusia yang berkarakter yang sangat diperlukan dalam ruang lingkup sosial. Faktor pendidikan bukan satu-satunya faktor yang menjadi penentu dalam keberhasilan masa depan siswa, tetapi dengan pendidikan yang baik keberhasilan akan lebih mudah untuk dicapai. Pendidikan seseorang akan sulit berhasil tanpa dukungan dari lingkungan yaitu keluarga, masyarakat, sekolah dan teman sebaya.

Selama siswa menempuh pendidikan di sekolah tentu akan sangat banyak terjadi berbagai permasalahan yang timbul. Salah satu permasalahan siswa yang hampir terjadi di semua sekolah adalah siswa yang melakukan perilaku agresif. Perilaku agresif adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan sengaja dalam bentuk verbal maupun nonverbal dengan tujuan merugikan orang lain serta orang lain yang menjadi korban tidak senang atau tidak menghendaki perbuatan tersebut terjadi kepadanya.

Perilaku agresif yang dilakukan oleh siswa sudah sangat sering terjadi di sekolah. Siswa akan melakukan perilaku agresif untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya agar tercapai, siswa tidak lagi memperdulikan apakah perilaku yang dilakukan tersebut baik atau buruk, mengakibatkan kerugian pada diri sendiri atau pada orang lain. Hal tersebut sangat memprihatinkan mengingat manusia pada dasarnya sebagai makhluk sosial yang memiliki kebutuhan dasar untuk berinteraksi dengan orang lain terutama di lingkungan sekitar. 

Fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini adalah kemudahan dalam mengakses film-film, acara-acara perilaku agresif itu sendiri. Aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal mungkin sudah merupakan berita yang biasa. Indonesia sendiri sudah memiliki beberapa tayangan seperti Tinju, UFC (Ultimate Fighter Championship), Word Boxing Championship dan MMA (Mixed Martial Arts). Tayangan seperti di atas akan terbentuk akibat tayanagan yang sering dilihat dan menimbuklkan keinginan untuk menirukan secara nyata salah satunya di Sekolah. 

Fenomena lainnya adalah kemudahan dalam menggunakan teknologi yang salah dimanfaatkan oleh siswa. Zaman teknologi yang sudah semakin canggih seperti sekarang ini sering dilakukan oleh siswa untuk melakukan perilaku agresif verbal itu sendiri, sangat sering kita melihat antar siswa melakukan bullying di media sosial, memberikan komentar yang kasar di status teman, mengejek antar komunitas, membuat meme yang negatif, mengedit foto teman lalu menyebarkan di media sosial dan sebagainya. Hal ini akan berdampak kepada siswa yang saling mengejek di media sosial.

Perilaku agresif apabila dibiarkan akan memberi dampak negatif yang membuat kerugian pada diri sendiri maupun kepada orang lain. Banyak pihak yang sangat berharap perilaku yang menyimpang semisal perilaku agresif siswa dapat di atasi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini tentu saja sangat mengandalkan peran dari guru Bimbingan dan Konseling untuk menjadi orang terdepan agar dapat menghilangkan perilaku agresif. 

Guru bimbingan dan konseling dalam permasalahan ini dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling yang efektif untuk mengatasi perilaku agresif yang dilakukan oleh siswa di sekolah. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk siswa baik dilakukan secara perorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan perencanaan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Dalam layanan Bimbingan dan Konseling terdapat berbagai macam pendekatan dan teknik yang dapat dicoba oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk mengatasi perilaku agresif siswa. Diantara pendekatan dalam konseling salah satunya adalah pendekatan behavioristik. Penerapan pendekatan behavioristik merupakan terapi dalam layanan konseling yang berfokus pada tingkah laku individu untuk membantu mempelajari tingkah laku yang diinginkan. Pendekatan behavioristik ini bertujuan untuk menghapus perilaku yang salah dan menciptakan perilaku yang lebih baik serta mempertahankan perilaku yang diinginkan agar menetap. 

Salah satu teknik yang ada dalam pendekatan ini adadalah teknik behavior contract. Teknik ini adalah persetujuan antara konselor dan konseli (pihak-pihak yang terlibat) untuk menyepakati kontrak perilaku yang harus diubah dan menampilkan perilaku baru yang ingin ditampilkan pada konseli. konseli akan mendapatkan reward jika berhasil dan mendapatkan punishment jika gagal dalam menjalankan kontrak tersebut. Pelaksanaan layanan dapat dikategorikan maksimal apabila layanan yang diberikan tepat sasaran, pendekatan dan teknik sesuai dengan permasalahan dan terjadinya perubahan perilaku pada siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun