Inovasi Alat Penggiling Jagung Tingkatkan Produktivitas Petani di Desa Tamalatea, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa

Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat, mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin telah memperkenalkan inovasi alat penggiling jagung yang merupakan Teknologi Tepat Guna (TTG) modern dan efisien. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para petani dalam mengolah hasil panen jagung mereka dengan lebih cepat dan efektif. 

Kegiatan demonstrasi alat penggiling jagung ini dilaksanakan pada hari Senin 20 Januari 2024 di aula kantor desa Tamalatea dan dihadiri oleh Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), penyuluh pertanian, ketua RT/RW, warga setempat termasuk kelompok tani. Dalam acara tersebut, mahasiswa KKN menjelaskan berbagai keunggulan dari alat penggiling jagung yang mereka bawa, yang dirancang untuk menggantikan metode penggilingan tradisional yang memakan waktu dan tenaga.

"Dengan menggunakan alat ini, proses penggilingan jagung menjadi lebih mudah dan lebih cepat daripada menggunakan metode tradisional. Kami berharap inovasi ini dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas serta efisiensi dalam pengolahan jagung," ujar salah satu mahasiswa KKN, Fikri.

Dalam demonstrasi tersebut, mahasiswa KKN menunjukkan cara penggunaan alat penggiling jagung yang sederhana. Mereka menjelaskan langkah-langkah mulai dari pengenalan alat, proses penggilingan, hingga pemanfaatan butiran jagung yang dihasilkan. Warga terlihat antusias dan aktif bertanya mengenai cara pembuatan alat tersebut dan pemanfaatan hasil olahan jagung yang digiling.

Rezky Ramadhani, S.S., M.Litt sebagai Dosen Pendamping KKN (DPK) Desa Tamalatea, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa sangat mengapresiasi program kerja mahasiswa yang berupa Teknologi Tepat Guna. Ini menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi bisa diwujudkan bahkan dengan alat dan bahan yang sederhana.

Dengan adanya inovasi alat penggiling jagung ini, diharapkan masyarakat Desa Tamalatea dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Program KKN ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan solusi yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.