Mohon tunggu...
Fikri Manaf
Fikri Manaf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah UPI

Sejarah sebagai guru kehidupan dan juga landasan perencanaan masa depan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajaran Sejarah Inovatif

21 Desember 2024   22:47 Diperbarui: 21 Desember 2024   22:47 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti yang kita ketahui bersama, pelajaran sejarah merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia dan masa lampau, dimana fakta-fakta sejarah yang telah melalui serangkaian metode dan verifikasi kemudian dituliskan menjadi sebuah kisah yang dapat kita pahami dan pelajari, tujuan penulisan sejarah adalah untuk memberikan penjelasan serta pemahaman akan seorang tokoh ataupun peristiwa secara faktual. Pelajaran sejarah sendiri telah dipelajari semenjak jenjang sekolah dasar hingga menengah atas oleh siswa di Indonesia, akan tetapi sering dijumpai fakta di lapangan bahwa minat siswa terhadap sejarah ternyata cukup memprihatinkan, dimana pelajaran sejarah sering disepelekan dan dianggap membosankan.

Isu ini tentunya merupakan permasalahan yang cukup signifikan dalam dunia pendidikan, karena bagaimana pun juga sejarah merupakan ilmu yang sangat bermanfaat dalam mengkaji manusia di masa lampau, juga memahami nya di masa kontemporer. Isu ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah; pemikiran siswa yang menganggap sejarah hanya sekedar hafalan, guru yang kurang inovatif dalam menyampaikan materi, siswa tidak memiliki motivasi dan memahami manfaat belajar sejarah, serta kurikulum yang kurang relevan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembenahan dalam berbagai komponen pendidikan, khususnya pada motivasi dan minat belajar siswa terhadap pelajaran sejarah, juga kualitas guru sejarah itu sendiri.

Dalam menanggulangi isu tersebut tentunya dibutuhkan pembenahan akan kualitas guru sejarah, baik dalam konteks personal maupun strategi serta media pembelajaran yang digunakan agar penyampaian materi jauh lebih baik. Sumber sejarah sendiri sangat beragam dan menarik, menurut Kuntowijoyo dalam bukunya “Pengantar Ilmu Sejarah”, sumber sejarah terbagi menjadi tiga macam, yaitu sumber tertulis, artefak, serta sumber lisan. Sedangkan media belajar sejarah apabila merujuk pada pengertian nya, merupakan segala sesuatu yang difasilitasi oleh guru untuk diintegrasikan kedalam tujuan dan konten pembelajaran, sehingga media tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas dan mencapai tujuan pendidikan.

Media belajar sejarah memiliki beberapa jenis, menurut Basri & Sumargo apabila merujuk terhadap ciri dan bentuknya, maka akan terdiri dari:

  • Media pembelajaran 2 dimensi (2D), yaitu media yang hanya dapat diamati dari satu arah pandangan saja dan hanya dilihat dimensi panjang dan lebar saja. Contoh dalam media pembelajaran sejarah; buku, foto, lukisan.
  • Media pembelajaran 3 dimensi (3D), yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari segala arah pandang dan mempunyai dimensi panjang, lebar, tinggi, dan tebal. Contoh dalam media pembelajaran sejarah; model candi (miniatur candi).
  • Media pandang diam (style picture), yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam pada layar. Contoh dalam media pembelajaran sejarah; slide, foto dan gambar.
  • Media gambar gerak (motion picture), yaitu media yang menggunakan media proyeksi dan dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk video dan film.

Dari pengertian tersebut, maka penggunaan film dan novel sebagai media pembelajaran sejarah oleh guru sah saja untuk dilakukan, akan tetapi perlu penggunaan yang cermat oleh guru agar fakta dan data tidak dikaburkan oleh dramatisasi dalam novel ataupun film. Media pembelajaran itu dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai hambatan yang mungkin terjadi di dalam kelas baik yang dihadapi oleh guru maupun siswa nya ketika mempelajari sejarah.

Apabila melirik hambatan utama dalam pelajaran sejarah, yaitu motivasi dan minat siswa, penulis sendiri pernah mengalami kejenuhan dalam membaca buku paket ataupun sumber-sumber tradisional yang difasilitasi oleh sekolah ataupun guru, isi ataupun gaya belajar yang ada di sekolah saat ini terkadang tidak relevan dengan kehidupan para siswa dan terkesan tidak mengikuti jiwa zaman nya. Guru yang kritis dapat memahami betul keperluan dan karakteristik siswa, sehingga mampu untuk melakukan inovasi terhadap gaya belajar, strategi, serta media yang digunakan.

Tujuan penerapan media pembelajaran sejarah adalah untuk membantu siswa memahami peristiwa sejarah dengan cara menarik dan mudah dipahami. Media pembelajaran sejarah yang efektif dapat menyampaikan materi secara kontekstual dan relevan, yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep atau peristiwa sejarah tertentu. Media pembelajaran sangat penting untuk memberikan pengalaman belajar yang langsung dan konkrit dan mempermudah komunikasi guru-siswa

Dengan perkembangan zaman dan penggunaan teknologi internet secara masif, maka guru perlu untuk mengikuti perkembangan nya, siswa tidak terlalu tertarik dengan buku paket ataupun bentuk media tradisional lainnya. Novel dengan tema sejarah sejatinya dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah, karena sejarah dapat dilihat sebagai sebuah kisah yang merekonstruksi suatu peristiwa yang dituliskan maupun diceritakan oleh seseorang. Kisah sejarah merupakan cerita tentang peristiwa masa lalu yang sudah ditelusuri dan diverifikasi keberadaannya, jadi dalam penggunaan novel sejarah maka perlu dikritisi dan digunakan dengan cermat.

Contoh penggunaan novel dalam pembelajaran sejarah adalah buku ‘Bumi Manusia’ karya Pramoedya Ananta Toer, melalui buku ini guru dapat mengajak siswa untuk mengimajinasikan bagaimana kehidupan di Nusantara era kolonial, bagaimana struktur sosial serta hubungan antara bumiputera dengan Belanda. Media alternatif lainnya yang bisa digunakan oleh guru adalah film, masih dengan judul yang sama, guru dapat mengajak siswa untuk menyaksikan film ‘Bumi Manusia’ tetapi dengan penghayatan yang lebih mendalam dan pembawaan yang lebih emosional. Akan tetapi guru juga perlu meluruskan terkait dramtisasi dan juga subjektivitas dalam novel tersebut.

Penggunaan novel dan film tersebut merupakan contoh kecil dari berbagai macam media yang dapat digunakan oleh guru, dalam meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran sejarah juga keikutsertaan nya dalam pembelajaran. Tidak hanya pada penggunaan media saja, keterampilan guru dalam menjelaskan serta menggiring perhatian dan keaktifan kelas lah yang sebenarnya menjadi faktor penentu akan keberhasilan penggunaan media belajar alternatif.

Daftar Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun