Pada masa awal sebelum pandemi korona datang ke Indonesia saya sudah mempunyai rencana untuk berpergian ke tempat wisata dan menonton di bioskop. Sebelumnya juga saya sudah menabung untuk rencana berpergian saya kedepan. Saya mengira korona ini tidak akan sampai ke Indonesia.Â
Setelah ada yang positif korona di Indonesia, saya pun menunda rencana untuk berpergian. Uang yang telah saya kumpulkan untuk berpergian tersebut akhirnya saya pakai untuk keperluan keseharian dalam masa pandemic korona ini. Mungkin tidak seberapa uang yang saya kumpulkan tersebut untuk mencukupi keseharian saya.Â
Awalnya saya merasa bingung harus mencari dana kemana untuk mencukupi kebutuhan saya. Hingga pada akhirnya saya pun memutuskan untuk menggolangkan sebagian dana untuk berbisnis.
Saya jadi terpikirkan sesuatu untuk menjual suatu produk di platform jual beli atau e-commerce. Saya baru terjun dalam dunia bisnis. Tetapi saya sudah mempunyai bekal untuk bagaimana cara memasarkan produk tersebut. Langkah awal saya dalam berbisnis yaitu menetapkan target konsumen dulu.Â
Saya menargetkan konsumen yang berumur remaja sekitar 19-25. Dikarenakan konsumen yang umurnya masih remaja yang sering menggunakan platform shopee untuk berbelanja disbanding umur dewasa yang seringnya mengunjungi toko belanja offline. Lalu saya pun bertanya ke teman mengenai platform yang sedang trend dan sering digunakan oleh mayoritas remaja Indonesia.Â
Teman saya pun menyarankan untuk menggunakan platform shopee untuk menjual produk saya. Selain itu juga saya pun menanyakan tentang produk apa yang dapat saya jual dengan cakupan calon konsumen potensial yang cukup besar.Â
Teman saya mengatakan untuk berjualan produk kaos polos saja dengan design yang menarik. Mendengar saran dari teman saya, saya pun memutuskan untuk menjual kaos polos dan kaos yang berdesign di platform shopee.
Setelah itu saya memulai mendaftarkan diri ke shopee sebagai penjual. Memasang foto produk di beranda toko online, menetapkan harga yang dapat dijangkau oleh kaum remaja. Melakukan riset kecil kecilan dengan membuat kuesioner. Lalu kuesioner tersebut dibagikan ke teman teman saya untuk menentukan harga yang nantinya akan saya pakai untuk di shopee.Â
Setelah semua sudah dirasa oke untuk melakukan sebuah bisnis di shopee tinggal menunggu pembeli dan saya tidak harus membuka toko di rumah saya. Hanya bermodalkan ruangan serta stock yang dibutuhkan untuk bisnis kaos polos dan kaos berdesign.
Seiring dengan berjalannya hari, banyak calon-calon konsumen potensial yang saya temui. Per minggu saja kaos polos saya banyak yang  membeli sekitar 20 piece terjual serta kaos berdesign sekitar 10 piece. Saya merasa kurang puas dengan performa toko online ini. Platform shopee tersebut menawarkan promosi dan potongan harga ke toko online saya.Â
Dengan mempertimbangkan melihat finansial yang saya miliki. Saya memutuskan untuk melakukan promosi selama sebulan dan potongan harga 10% setiap pembelian kaos polos yang lebih dari 3 piece.