Oleh karena itu, misalkan kita mau investasi jangka panjang yang terpenting adalah memilih perusahaan yang prospek atau future kedepannya itu bagus. Jadi jangan asal sembarang memilih saham perusahaan yang prospek kedepannya buruk. Ketika memilih investasi jangka panjang, nantinya kita juga bisa mendapatkan keuntungan berupa dividen.Â
Sehingga bisa disimpulkan, kalau trading itu lebih fokus ke technical analysis sedangkan investing fokusnya lebih ke fundamental analysis.
Jika kalian memilih investing, kalian harus bisa menganalisa dan melihat future prospect-nya dari sebuah perusahaan untuk long-term-growth dan value-nya. Karena investasi itu mencari keuntungan besar dalam jangka waktu yang panjang, sehingga strategi yang biasa digunakan adalah buy and hold.Â
Kalau kalian lebih cocok pada investasi, karena tidak punya waktu untuk selalu memantau market dalam jangka pendek ada beberapa tips yang perlu dilakukan.
1. Harus menentukan tujuan kita berinvestasi dalam jangka panjang untuk apa. Karena ada orang yang tujuannya ingin financial freedom, pensiun dini atau sekedar memiliki aset saja.
2. Sebagai investor kita harus bisa bersabar dan disiplin, karena itu adalah kunci untuk bisa bertahan di tengah pasang surutnya market dalam jangka waktu yang panjang
3 Diversifikasi yaitu kita mencoba dengan mix-investasi ke berbagai aset, market, industri. Jadi kita gak bergantung kepada satu instrumen investasi saja, misal saham saja nih. Kecuali kalau kita memang benar-benar paham dan mempunyai keyakinan yang sangat tinggi.Â
Sebaliknya, jika kalian memilih trading haruslah lebih memanfaatkan naik turunnya market dalam jangka waktu pendek untuk mengambil keuntungan yang lebih kecil namun lebih sering. Kalau kamu lebih cocok pada trading, mungkin ini beberapa tips yang bisa dilakukan.
1. Kita harus bisa menentukan kapan waktu beli dan waktu jualÂ
2. Jangan jadi trader di waktu baik saja, dikala untung 5%-10% langsung jual namun dikala turun 5%, 10%, 20%, 30% malah jadi jadi investor
3. Kita harus menentukan batas kesanggupan dalam menanggung kerugian seberapa banyak, serta jangan trading lebih dari itu. Biasanya disarankan untuk kerugian tidak lebih dari 5% aset yang dimiliki.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H