Mungkin sebagian dari kamu pernah dengar jika harga bitcoin sempat naik gila-gilaan selama dua belas tahun terakhir. Padahal waktu awal rilisnya saja, harga satu bitcoin tidak sampai Rp 100.Â
Pokoknya murah banget, seolah-olah tidak ada nilainya. Seiring berjalannya waktu, harga bitcoin terus melonjak sampai harganya tembus jutaan rupiah. Pada puncaknya di tanggal 8 November 2021 lalu, satu bitcoin sempat menyentuh harga Rp 1 miliar. Coba dibayangkan, satu bitcoin yang tadinya dihargai kurang dari Rp 100, naik menjadi Rp 960 miliar dalam waktu dua belas tahun.Â
Makanya banyak orang yang menyesal dan berandai-andai membeli bitcoin sewaktu harganya masih murah. Mereka yang membeli dan tetap menyimpan bitcoin pastinya sudah menjadi miliarder atau bahkan triliuner. Disisi lain, ada juga orang yang jatuh bangkrut gegara bitcoin. Kebanyakan dari mereka yang bangkrut adalah mereka yang sekedar ikut membeli bitcoin pas harganya sudah tinggi banget, serta tergiur sama kenaikan harga Bitcoin yang fantastis. Mereka cuma berspekulasi kalau harganya tuh bakalan naik terus, tapi tidak paham apa itu bitcoin. Mereka panik melihat fluktuasi harga yang naik turun secara drastis dan akhirnya terpaksa menjual bitcoin di harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga beli. Sehingga mereka mengalami kerugian yang sangat parah.Â
Sampai sekarang masih banyak orang yang membicarakan bitcoin, namun hanya sebatas tentang kenaikan dan penurunan harganya yang tinggi banget. Jarang sekali ada yang memahami apa itu cryptocurrency secara rinci, khususnya bitcoin.Â
Kali ini saya akan membahas mengenai sejarah bitcoin, tujuan dan fungsi dari pembuatan bitcoin, serta kelebihan dan kekurangannya.
Sesuai namanya, cryptocurrency merupakan bentuk simpanan digital yang proses transfernya menggunakan teknik kriptografi atau sandi rahasia. Peredaran cryptocurrency tidak dikendalikan oleh satu lembaga seperti bank sentral maupun perusahaan tertentu, melainkan dengan server yang terpencar-pencar yang sifatnya terdesentralisasi.Â
Sebenarnya ngapain sih bikin cryptocurrency? Memangnya ada yang salah dengan sistem uang digital tradisional?Â
Para penggagas awal cryptocurrency ini mempunyai pemikiran tersendiri, jika perputaran uang dalam ekonomi itu harusnya bisa dilakukan setiap orang secara independen. Tanpa harus melalui pihak ketiga yang menjadi perantara, serta penerbitannya juga tidak dimonopoli oleh satu institusi. Apabila ada pihak ketiga yang menjadi perantara, nantinya proses transaksi ekonomi yang terjadi bakal dimonitor dengan ketat. Sehingga distribusi dan peredaran uang juga dikendalikan pakai suku bunga dan proses penerbitan uangnya dimonopoli sama bank sentral. Tidak hanya itu saja, layanan penyimpanan atau proses transfer pun dikenai biaya yang lumayan mahal oleh pihak bank.Â
Singkatnya, cryptocurrency ini hadir dan menawarkan solusi supaya setiap orang bisa melakukan proses transaksi ekonomi secara independen menggunakan sistem yang tidak bisa dikendalikan oleh siapapun. Dengan jaringan yang bisa mendokumentasikan setiap transaksi secara otomatis tanpa harus ada institusi yang mengelola. Menarik banget ya idenya. Â
Pada bulan Januari 2009 lalu, konsep cryptocurrency menggunakan teknologi blockchain resmi diluncurkan untuk pertama kalinya dengan sebutan bitcoin. Oleh orang misterius yang bernama Satoshi Nakamoto. Bisa dibilang, bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang sukses dibuat pada masa itu.Â