Melansir dari Antaranews Pemerintah Pingjiang, China berinsiatif undang Influencer lokal untuk lakukan live streaming proses pembuatan minyak teh camellia dari lokasi perkebunan
Teh Camelia adalah tanaman yang sudah lama dibudidayakan hampir seratus tahun oleh petani di Desa Baru, Kota Pingjiang lebih tepatnya di sebelah barat daya Guizhoi China.
Melihat adanya peluang tersebut akhirnya pemerintah berinisiatif untuk melakukan promosi di ranah digital dengan mengundang Influencer lokal untuk membuat konten tentang proses pembuatan minyak teh.
Ada hal yang unik dalam melakukan penjualan akhir-akhir ini, sebelumnya belum pernah mereka lakukan dengan melakukan live streaming untuk mempromosikan minyak teh ke pengguna media sosial.
Upaya pemasaran secara daring ini dilakukan atas arahan dan langkah inisiatif pemerintah setempat mengundang 'influencer' dengan melakukan live streaming.
Adapun isi konten yang diliput oleh influencer tersebut  dimulai dari proses panen dan pengumpulan buah teh camellia, pensortiran buah, dan proses lain dalam membuat minyak teh camellia.
Selama melakukan live streaming mereka langsung menawarkan produk kepada audiens dan pengunjung live streaming banyak yang melakukan pemesanan.
Langkah dan inisiatif yang dilakukan Pemerintah Pingjiang adah sebuah solusi yang tepat guna mempercepat proses penjualan dan meningatkan ekonomi untuk petani teh camellia.
Influencer memiliki kekuatan karena massa pengikutnya yang banyak sehingga ini berpotensi mendongkrak informasi apa saja yang influencer bawakan.
Kolaborasi unik yang pemerintah setempat ciptakan nampaknya menjadikan ini sebuah ide pemasaran baru untuk negara-negara lain.
Kehadiran beragam fitur-fitur yang bisa menunjang kegiatan marketing dan pemasaran bisa membantu banyak orang khusunya untuk petani the camellia.
Selain itu perkebunan teh camellia dan dibalik proses pembuatan minyak teh camellia bisa dijadikan ide dan preferensi konten untuk influencer dalam membuat karya video.
Hubungan ini bisa dikatakan simbiosis mutualisme, dimana pihak-pihak yang terlibat yaitu petani teh camellia, pemerintah dan Influencer saling mendapatkan keuntungan.
Total estimasi keseluruhan penjualan diperkirakan mencapai 14 juta Yuan, dengan kurs 1 yuan sekitar Rp 2.207 atau sekitar 1.98 juta dollar AS.
ternyata dengan membangun relasi dan melakukan kerjasama branding dengan influencer bisa menaikkan pendapatan.
Kolaborasi ini bisa dicontoh dan diterapkan negara lain khususnya di Indonesia dalam memberdayakan petani lokal.***
Sumber : Antara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H