"Relawan merupakan salah satu faktor penentu kemenangan Calon Presiden (Capres) 2024" menurut Direktur Eksekutif Senopati Syndicate Robi Sugara.
Pemilihan presiden di Indonesia merupakan momen penting yang sangat dinantikan oleh seluruh rakyat. Setiap lima tahun sekali, rakyat berhak untuk memilih pemimpin yang menurut mereka paling layak untuk memimpin bangsa ini.
Namun, dalam pemilihan presiden tahun 2024 kali ini terdapat fenomena yang cukup menarik di kampung yang saya tinggali. Kampung yang cuma terdiri dari 3 RT ini hanya memiliki 2 relawan aktif yang masing-masing hanya menyuarakan terhadap calon pilihannya.Â
Satu relawan mengkampanyekan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 dan yang satu lagi selalu menggembar gemborkan dukungannya untuk pasangan nomor urut 3.
Keduanya saling berebut untuk mendominasi di kampung yang terdiri dari 3 RT tersebut. Dimana RT 12 telah menjadi basis dari pasangan nomor urut 3 yaitu Ganjar-Mahfud, dan RT 13 tentunya menjadi basis dari capres-cawapres nomor urut 2 yaitu Prabowo-Gibran. Sedangkan RT 14 saat ini masih diperebutkan oleh kedua relawan tersebut.
Nah, disini pasti banyak yang berpikir kenapa tidak ada relawan yang menyuarakan dukungannya terhadap pasangan calon presiden nomor urut 1, Anis-Muhaimin?
Entah ada atau tidaknya saya belum berani untuk memutuskan. Untuk saat ini memang belum ada, tapi kemungkinan ketika mendekati hari pemilihannya nanti pasti akan ada yang menyuarakan pasangan nomor urut 1 tersebut.
Bahkan saya pernah bertanya kepada kedua relawan yang ada di kampung tersebut tentang alasan tidak adanya relawan dari pasangan nomor urut 1. Keduanya menjawab pertannyaan saya dengan jawaban yang hampir sama. Menurut mereka, untuk saat ini memang belum ada relawan yang secara terang-terangan menyuarakan terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 1.
Jika melihat ke belakang sejak pemilihan presiden tahun 2014 lalu, kampung yang saya tinggali ini memang sudah terpecah menjadi dua kubu yang berbeda. Dimana kubu pertama yaitu PDIP yang pada saat itu mengusung Jokowi-JK, sedangkan kubu lainnya yaitu Gerindra yang saat itu mengusung Prabowo-Hatta.
Hal ini pun terus berlanjut hingga datangnya pemilu 2019, dimana PDIP sebagai petahana mengusung Jokowi kembali yang dipasangkan dengan Ma'ruf Amin. Bahkan lawannya pun tetap sama yaitu Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.