Pagi ini sambil menikmati secangkir kopi hitam tak sengaja melihat penjual sayur keliling yang jadi langganan para ibu-ibu di kampung, Pak Wowo namanya. Ia sedang menepi di pinggir jalan sambil teriak-teriak dengan gaya khasnya supaya ibu-ibu mau datang dan membeli dagangannya.
"Sayur-sayur, jangan biarkan keluarga menunggu di meja makan tanpa adanya sayur dan lauk pauk!" Teriak keras Pak Wowo.
Sangat khas sekali bukan? Menurut ibu-ibu, Pak Wowo sudah berjualan sayur keliling kurang lebih 2 tahunan dan terkenal sangat jago dalam meledek para calon pembelinya.
Dari teriakannya tadi memang terbukti membuat para ibu-ibu yang ada di rumah langsung keluar dengan ekspresinya seakan-akan ingin menampar mulut Pak Wowo.Â
Terlihat dari jauh Pak Wowo sepertinya sedang di keroyok oleh para ibu-ibu yang marah dengan teriakan tadi. Namun, Pak Wowo tetap santai dan sedikit meledek para calon pembelinya tersebut.
"Mbak, ini wortelnya cocok buat si Kecoa di Rumah!" "Mbak, ini bawang merahnya tajam banget! Cocok buat ibu-ibu yang suka nangis-nangis tanpa alasan, hahaha."Â
Meskipun terdengar kasar, para pembeli justru senang dengan ledekan-ledekan Pak Wowo. Bahkan, leluconnya ini berhasil memikat hati para calon pembeli. Sepertinya para ibu-ibu datang bukan hanya untuk membeli sayuran, tapi juga untuk mendengar ledekannya yang kocak.Â
Dengan kecerdasannya dalam berdagang sambil meledek calon pembeli, Pak Wowo kini menjadi pedagang sayur keliling yang difavoritkan para ibu-ibu di kampung.
Nah, dari sini kita belajar bahwa candaan dan humor dapat membawa kegembiraan dan kesuksesan, bahkan dalam berdagang sekalipun. Semua orang bisa belajar dari Pak Wowo bahwa candaan dan humor bisa menjadi modal yang baik dalam berbisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H