Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Hanya seorang buruh kecil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Terlalu Berharap Banyak Padanya Sampai Lupa Kalau Masih Ada yang Lain

14 Desember 2023   01:49 Diperbarui: 14 Desember 2023   01:57 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokumen pribadi

"Entah sudah berapa lama saya berharap kepadanya, pada akhirnya dia tetap menghiraukan diriku ini dengan semua kekurangan yang kumiliki."

Kalimat ini selalu teringat setiap malam sebelum memejamkan mata. Meskipun sudah berusaha sebanyak mungkin untuk melupakannya, tapi hati ini malah terasa semakin sakit.

Andaikan dulu dia tidak memberikan perhatian yang berlebih, mungkin saya tak akan terlalu berharap banyak. Toh di luar sana masih banyak wanita yang lebih baik dan lebih cantik darinya.

Tapi apalah daya, ibarat nasi sudah menjadi bubur, saya lebih mengharapkannya daripada mencari penggantinya.

Ucapannya dalam telepon 6 tahun lalu masih teringat jelas bahwa dia ingin bertemu dan ingin pulang bersama setelah selesai mengikuti seleksi SBMPTN di Semarang. Namun, situasi dan kondisi pada saat itu tidak menguntungkan sama sekali. 

Meski sudah berulang kali melayangkan permintaan maaf, tapi dia tetap diam dan tak sepatah kata pun terucap, bahkan ia semakin terlihat cuek saat bertemu.

Ahhh sudahi saja kisah ini......

Saat ini saya hanya bisa melihat teman seangkatan satu demi satu mulai mengakhiri masa lajangnya. Pada dasarnya saya juga ingin mengharapkan hal yang sama seperti mereka, tapi rasa ini masih dilema. Antara terus berharap kepadanya atau mencari penggantinya.

Bayangkan 6 tahun lamanya hanya berharap dengan seorang wanita yang selalu menghiraukan diriku. Mungkin ini yang dinamakan kesetiaan atau malah hanya kesia-siaan semata.

Namun, beberapa waktu lalu sempat mendapatkan kabar dari teman seperjuangan jika dia saat ini masih jomblo dan belum dipingit oleh siapapun. Bagaikan 'Pucuk dicinta ulam pun tiba', mungkin ini yang dinamakan takdir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun