Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Hanya seorang buruh kecil yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pengangguran Didominasi Gen Z, Alasan Utama Anggap Dunia Kerja itu Keras

10 Desember 2023   10:36 Diperbarui: 10 Desember 2023   10:42 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi Z yang merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, saat ini sedang menghadapi masalah serius dalam dunia kerja yaitu pengangguran. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Agustus 2023, angka pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang atau turun sekitar 5,32% dari tahun lalu. Lebih dari separuh dari jumlah tersebut adalah para anggota dari Gen Z.

Mengapa pengangguran didominasi oleh Gen Z? Apakah mereka tidak cukup berpendidikan atau tidak berkompeten dalam dunia kerja?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga, hal ini bukanlah masalah yang sederhana. Salah satu alasan utama mengapa Gen Z sulit untuk mendapatkan pekerjaan adalah karena mereka menganggap dunia kerja itu keras. 

Generasi Z tumbuh dengan lingkungan yang serba cepat, di mana segala sesuatu dapat diakses dengan mudah dan instan. Mereka terbiasa dengan teknologi yang canggih dan informasi yang dapat diakses dalam hitungan detik. Hal ini membuat mereka memiliki harapan yang tinggi untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka. Namun, ketika mereka mulai berada di dunia kerja, banyak dari mereka yang merasa kecewa karena tidak sesuai dengan harapan mereka.

Selain itu, Gen Z juga sering dianggap kurang memiliki soft skills yang diperlukan dalam dunia kerja. Soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, dan keterampilan interpersonal sangat penting untuk berhasil dalam dunia kerja. Namun, mereka lebih sering fokus pada pengembangan hard skills seperti kemampuan teknis dan pengetahuan yang spesifik untuk bidang tertentu. Akibatnya, mereka seringkali kurang siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang membutuhkan lebih dari sekedar hard skills.

Gen Z juga memiliki kecenderungan untuk menghindari pekerjaan yang bersifat rutin dan monoton. Mereka lebih suka bekerja di tempat yang menawarkan kebebasan dan fleksibilitas, seperti bekerja secara mandiri atau bekerja secara online. Namun, di dunia kerja yang sebenarnya, tuntutan untuk bekerja di bawah tekanan dan melakukan pekerjaan yang bersifat rutin dan monoton seringkali tak terhindarkan. Hal ini membuat generasi Z merasa tidak cocok dengan dunia kerja yang keras dan lebih memilih untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan preferensi mereka.

Ditambah lagi pada tahun 2020-2021, karena adanya pandemi COVID-19 juga berkontribusi pada meningkatnya angka pengangguran di kalangan Gen Z. Banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tidak merekrut pegawai baru untuk mengurangi biaya operasional. Para lulusan baru dari generasi Z yang sedang mencari pekerjaan menjadi salah satu korban dari situasi ini. Mereka terpaksa harus bersaing dengan para pekerja yang sudah berpengalaman untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan keterampilan mereka.

Selain faktor-faktor di atas, masih banyak faktor lain yang menyebabkan Gen Z sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, sebagai generasi yang cerdas dan inovatif, generasi Z juga memiliki potensi untuk mengubah situasi ini. Mereka dapat memanfaatkan kecenderungan mereka yang terbiasa dengan teknologi dan informasi untuk mencari peluang kerja yang baru dan berbeda dari yang sudah ada.

Dengan mengembangkan dan meningkatkan soft skills yang dibutuhkan dalam dunia kerja, generasi Z juga dapat meningkatkan daya saing mereka dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di dunia kerja yang lebih keras. Selain itu, perusahaan atau pemerintah juga dapat berperan dalam memberikan pelatihan dan pembelajaran tentang dunia kerja yang sesuai dengan generasi Z. Dengan begitu, kedua belah pihak akan saling mendapatkan manfaat yang positif.

Dunia kerja memang keras, namun hal tersebut bukanlah alasan untuk menyerah dan menyerah pada situasi yang sulit. Gen Z sebagai generasi yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi yang pesat, memiliki potensi besar untuk mengubah dunia kerja menjadi lebih baik. Dengan memperbaiki persepsi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja, generasi Z dapat mengatasi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun