Kerajaan Demak merupakan salah satu kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-15 oleh Raden Patah atau Sultan Syah Alam Akbar al-Fatah dengan dukungan sembilan wali (walisongo). Ia merupakan seorang putra dari Raja Brawijaya di Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Demak pada saat itu menjadi titik utama dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Bahkan sampai saat ini nama Kerajaan Demak masih sering diangkat sebagai salah satu bagian dari sejarah Indonesia yang patut dibanggakan.
Namun, pernahkah kita berpikir, bagaimana jadinya jika Kerajaan Demak masih berdiri hingga sekarang?
Apabila Kerajaan Demak masih berdiri di zaman modern ini, tentu akan menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk ditelusuri. Kerajaan yang mengusung agama Islam sebagai dasar pembangunan dan berperan sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa, pasti akan menjadi salah satu bagian dari NKRI yang sangat istimewa.
Dengan keberadaan Kerajaan Demak yang masih kokoh, tentu akan mendorong perkembangan agama Islam di Indonesia. Karena pada dasarnya, Kerajaan Demak memiliki peran yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa, dari budaya, kesenian, hingga sistem pemerintahan yang diterapkan.
Pengaruh Kerajaan Demak yang kuat juga akan berdampak pada keberagaman agama di Indonesia. Dengan adanya Kerajaan Demak yang mengusung Islam, tentu akan memperlancar integrasi antar umat beragama dan memperkuat toleransi yang sudah ada sejak dulu. Hal ini akan menunjukkan bahwa agama Islam dapat hidup berdampingan dengan agama lainnya.
Selain itu, Kerajaan Demak juga dapat dijadikan sebagai destinasi wisata bersejarah sama halnya dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Banyak peninggalan sejarah Kerajaan Demak yang dapat dikunjungi seperti Masjid Agung Demak yang menjadi simbol kekuatan Kerajaan Demak pada masa lalu. Pengunjung juga dapat melihat langsung bagaimana sistem pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada masa tersebut.
Tidak hanya dari sisi sejarah, Kerajaan Demak yang masih berdiri juga akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan pengembangan pariwisata, tentu akan memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Selain itu, kerajinan dan kebudayaan khas Kerajaan Demak seperti batik Demak dan tarian remo juga akan semakin mendapatkan perhatian dari masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah.
Namun, tentu saja ini akan menimbulkan dua pendapat yang berbeda dari keberadaan Kerajaan Demak yang masih bertahan hingga sekarang. Di satu sisi keberadaan Kerajaan Demak yang masih kokoh akan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Namun disisi lain, mungkin saja Kerajaan Demak akan menimbulkan problematika baru dalam kehidupan masyarakat modern yang sudah berubah.
Kerajaan Demak yang masih berdiri hingga sekarang tentu akan mengalami banyak perubahan dari segi sosial dan budaya. Tidak dapat dipungkiri, zaman modern yang serba teknologi dan informasi akan memberikan dampak yang besar bagi Kerajaan Demak. Apakah nantinya kerajaan ini akan tetap mempertahankan sistem pemerintahannya yang khas atau akan menyesuaikan dengan perkembangan zaman?