Demokrasi merupakan fondasi bagi terwujudnya pemerintahan yang adil dan berdasarkan kehendak rakyat. Salah satu momen krusial dalam demokrasi adalah pemilihan calon presiden. Bagi pemilih, menilai visi misi calon presiden adalah langkah esensial dalam membuat keputusan yang cerdas dan berbasis informasi.
Visi dan misi mencerminkan pandangan dan komitmen seorang calon presiden terhadap negara dan rakyatnya. Visi merupakan gambaran masa depan yang diinginkan, sedangkan misi adalah langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai visi tersebut. Dalam pemilihan presiden, penting untuk memahami apakah visi dan misi calon sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan masyarakat.Â
Sebelum memilih calon presiden, penting untuk menganalisis dengan cermat visi dan misi yang mereka ajukan. Dengan melihat rencana-rencana konkret yang mereka miliki, kita dapat menilai sejauh mana calon tersebut memiliki pemahaman mendalam tentang masalah-masalah nasional dan bagaimana mereka berencana mengatasinya.
Selain menganalisis visi dan misi capres-cawapres 2024, kita juga perlu membandingkan visi dan misi antar capres dan cawapres. Kata-kata seperti "ekonomi", "adil dan makmur", serta "bangun" menjadi frasa yang paling sering muncul dalam dokumen visi dan misi pasangan capres-cawapres. Sehingga masyarakat perlu jeli dalam memberikan penilaian terhadap kandidat capres dan cawapres.
Berikut adalah visi dan misi yang diusung oleh para calon presiden dan wakil presiden 2024.
Pasangan nomor urut 1 yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mempunyai visi "Indonesia Adil dan Makmur Bagi Semua". Terdapat delapan misi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Delapan misi dari pasangan Anies dan Muhaimin mencakup tentang pemulihan kualitas demokrasi, membela hukum dan hak asasi manusia, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta membentuk pemerintahan yang berpihak kepada rakyat.
Selanjutnya pasangan nomor urut 2 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang mengusung visi 'Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045'. Untuk mencapai visi ini, Prabowo-Gibran memiliki delapan misi atau asta cita, 17 program kerja, dan delapan program hasil terbaik cepat. Â Sementara mengenai penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, terdapat pada misi atau asta cita nomor tujuh. Misi ini berbunyi 'Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba'.
Terakhir pasangan nomor urut 3 yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang memiliki visi 'Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari'. Untuk mencapai visi tersebut, pasangan Ganjar-mahfud mengusung delapan misi yang mencakup tentang mewujudkan demokrasi yang substantif, menciptakan hukum yang adil untuk semua khususnya pada kasus korupsi dan pelanggaran HAM, dan mewujudkan polisi yang terpercaya dan profesional.
Ketiga calon tersebut memiliki visi dan misi yang bagus, namun sebagai bahan pertimbanagn untuk menetapkan pilihan perlu memperhatikan beberapa hal berikut.Â
Hal pertama adalah kesesuaian visi dan misi dengan tantangan yang dihadapi pada saat ini. Dengan kata lain sejauh mana visi dan misi mencerminkan pemahaman calon terhadap tantangan dan peluang yang dihadapi negara Indonesia saat ini. Selanjutnya juga perlu diperhatikan mengenai jangka waktu realisasi dari visi misi tersebut.
Perlu diketahui sejauh mana visi dan misi dapat diimplementasikan dan mencapai hasil yang diinginkan dalam jangka waktu tertentu. Yang terakhir adalah nilai-nilai dalam masyarakat. Dalam menentukan visi misi, presiden dan wakil presiden perlu menyesuaikan visi misi tersebut dengan nilai-nilai yang berlaku di Masyarakat.