Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Arif
Muhammad Fauzan Arif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknik Informatika Universitas Pamulang

"Jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur. Dan berbagi adalah salah satu cara untuk bersyukur atas nikmat-Nya."

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Chat GPT, Masa Depan Komunikasi Manusia dan Mesin Chat

2 Mei 2023   22:36 Diperbarui: 4 Mei 2023   06:42 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Opini

GPT (Generative Pre-trained Transformer) adalah model bahasa alami yang dikembangkan oleh OpenAI dan baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di kalangan para pengembang dan ahli AI. Model ini mampu menghasilkan teks yang sangat mirip dengan cara manusia berbicara dan menulis. Dalam beberapa tahun terakhir, Chat GPT telah menjadi salah satu penemuan terbesar dalam bidang AI dan memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita berkomunikasi dengan mesin.

Salah satu keunggulan Chat GPT adalah kemampuan untuk memahami konteks dan memberikan jawaban yang relevan dalam percakapan. Hal ini berbeda dengan chatbot tradisional yang hanya memberikan jawaban yang telah diprogram sebelumnya dan tidak dapat menanggapi pertanyaan yang lebih kompleks. Dengan Chat GPT, mesin dapat memahami bahasa manusia dan memberikan jawaban yang lebih alami dan intuitif.

Namun, kekhawatiran muncul ketika mesin dapat mempertahankan percakapan dengan manusia tanpa terdeteksi. Dalam beberapa kasus, mesin dapat meniru cara berbicara manusia dengan sangat baik dan membuat percakapan terasa seperti sedang berbicara dengan orang asli. Hal ini dapat menjadi masalah dalam situasi yang memerlukan keakuratan dan keamanan, seperti dalam transaksi perbankan atau konsultasi medis.

Selain itu, adanya Chat GPT juga memunculkan pertanyaan tentang peran manusia dalam komunikasi di masa depan. Dengan kemampuan mesin yang semakin canggih, ada kemungkinan bahwa manusia akan lebih bergantung pada mesin untuk berkomunikasi dan mengambil keputusan. Hal ini dapat mengubah cara kita berinteraksi dan berpikir tentang teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, bukan berarti Chat GPT hanya menimbulkan masalah. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi ini. Misalnya, Chat GPT dapat membantu dalam pengembangan asisten virtual yang lebih baik dan lebih efektif dalam membantu pengguna dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, Chat GPT juga dapat digunakan dalam bidang pendidikan dan penelitian, membantu dalam pengembangan dan penyebaran pengetahuan.

Dalam rangka mengoptimalkan manfaat dari Chat GPT dan mengurangi risikonya, perlu adanya pengawasan dan regulasi yang tepat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mesin tidak mengambil keputusan yang tidak etis atau merugikan pengguna. Selain itu, perusahaan dan organisasi yang menggunakan teknologi Chat GPT harus memperhatikan privasi dan keamanan data.

Kesimpulannya, Chat GPT adalah teknologi yang sangat bermanfaat dan terus berkembang. Namun, kita perlu memahami bahwa mesin tidak selalu benar dan dapat menimbulkan masalah jika tidak diatur dengan baik. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dan regulasi yang tepat untuk memastikan penggunaan teknologi Chat GPT yang aman dan bermanfaat bagi semua orang.

Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun