Dalam rangka menguatkan tali silaturahmi dan kerukunan antar umat beragama, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 107 dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) mengadakan acara nonton bareng (nobar) film pendek. Kegiatan ini berlangsung di Desa Namo Mbelin, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, dengan dihadiri oleh masyarakat setempat, pemuka agama, serta tokoh masyarakat lainnya. Acara yang bertajuk "Meningkatkan Kerukunan Antar Umat Melalui Moderasi Beragama" ini menjadi salah satu bentuk pengabdian mahasiswa KKN 107 dalam mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya moderasi dalam beragama. Film pendek yang diputar dalam acara tersebut menyampaikan pesan-pesan tentang toleransi dan pentingnya saling menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang multikultural.
Setelah pemutaran film, mahasiswa KKN 107 juga mengadakan sesi diskusi bersama warga. Diskusi ini bertujuan untuk menggali pandangan masyarakat mengenai moderasi beragama dan bagaimana konsep ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di desa mereka. Banyak peserta yang memberikan pandangan positif dan berbagi pengalaman mengenai pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama"Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama di kalangan masyarakat yang beragam seperti di desa kami. Melalui film ini, kami bisa melihat betapa pentingnya sikap saling menghargai dan moderat dalam beragama," ujar salah satu peserta acara.
Acara nonton bareng ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara mahasiswa KKN 107 dan masyarakat setempat. Tidak hanya sekadar menonton film, para mahasiswa turut berbaur dengan warga, mendengarkan aspirasi mereka, serta membangun dialog yang konstruktif terkait isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ini mencerminkan komitmen mahasiswa untuk menjadi bagian dari solusi dalam memperkuat kerukunan di desa.Selain diskusi, mahasiswa KKN 107 juga mengadakan sesi tanya jawab, di mana warga dapat mengajukan pertanyaan terkait moderasi beragama dan tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam menjaga keharmonisan di tengah keberagaman.
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul menunjukkan betapa pentingnya peran moderasi dalam kehidupan sosial, dan bagaimana masyarakat bisa lebih proaktif dalam mencegah potensi konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan pandangan atau keyakinan.
Diharapkan, kegiatan ini bisa memberikan dampak positif dan memperkuat kerukunan di desa tersebut. Mahasiswa KKN 107 juga berharap program ini dapat diikuti oleh generasi muda lainnya dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui moderasi beragama.
