KKN Kelompok 107 UIN Sumatra Utara, melakukan sosialisasi pencegahan stunting di salah satu Desa Namo mbelin kecamatan Kuala kabupaten LangkatMahasiswa KKN 107 UIN Sumatra Utara mengelar kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh beberapa tamu undangan diantaranya
- Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara
- Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kab. Langkat
- Pengawas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kecamatan Kuala
- Koordinator/Petugas KIA Puskesmas Kuala
- Koordinator/Petugas Gizi Puskesmas Kuala
- Kader- kader posyandu Desa Namo Mbelin
- Ibu" PKK Desa Namo Mbelin, serta
- 2 Narasumber yaitu Ibu Ulfayani Mayasari M.Si dan Ibu Irka Setiawati, M.Km.
Kegiatan sosialisasi ini juga mengikutsertakan warga setempat (50 orang) Â Desa Namo mbelin untuk melakukan sosialisasi pencegahan stunting. Dalam kegiatan yang diadakan di kantor desa,para mahasiswa berserta narasumber melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting.
Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek daripada anak seusianya, berat badan yang tidak naik, dan keterlambatan dalam tahap perkembangan. Stunting dapat dicegah dengan memperhatikan kuantitas dan kualitas protein yang dikonsumsi balita.
Sosialisasi dan aksi nyata bertemakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di desa Namo mbelin ini merupakan kegiatan guna meningkatkan kesadaran masyarakat guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesadaran masyarakat mengenai kesehatan terutama stunting dan gizi pada anak. Oleh karna itu , kegiatan ini berfokus kepada ibu ibu yang memiliki anak usia 0 -- 5th dan juga kader posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan di kantor kepala desa Namo mbelin.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memberikan kebutuhan gizi yang seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak khususnya di laksanakan di aula kantor kepala desa.
Selain itu, kegiatan ini juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan lingkungan dan kebersihan pangan, yang merupakan faktor penting dalam mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi stunting. Para peserta diberikan pemahaman mengenai pentingnya sanitasi yang baik serta cara-cara sederhana dalam memastikan makanan yang diberikan kepada anak-anak tetap higienis dan bernutrisi. Mahasiswa KKN 107 Â juga berkomitmen untuk terus mendampingi warga desa dalam upaya pencegahan stunting melalui program-program berkelanjutan yang direncanakan ke depannya.
Harapan utama dengan adanya kegiatan pencegahan stunting adalah penurunan prevalensi stunting pada anak-anak, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Selain itu, diharapkan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik dan perawatan kesehatan sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H