sekolah selain perpustakaan adalah kantin.
Salah satu tempat paling favorit dan strategis di setiapPengelolaan kantin yang baik, akan membawa dampak yang positif pula baik bagi siswa-siswinya, bapak/ibu guru, juga para penjualnya. Mengingat kantin, merupakan tempat umum yang siapapun bisa berkunjung ke sana.
Di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Malang, kantin menjadi spot paling favorit untuk semua kalangan. Tak hanya sekedar menjual jajanan, makanan, atau minuman, kantin SMA Negeri 1 Kota Malang juga menyediakan jasa print dan fotocopy dengan harga yang ramah kantong pelajar.
Terlebih dengan aneka variasi yang dijual, dari makanan berat seperti nasi goreng, nasi ayam geprek  nasi campur, nasi katsu, dan masih banyak lainnya. Seblak, bakso, batagor, siomay, cilok, tela-tela, cireng, serta jajanan lainnya turut meramaikan stand-stand di kantin ini. Serba minuman hangat dan dingin tersedia dalam harga yang terjangkau.
Tempatnya yang nyaman, bersih, dan fasilitas mendukung yang sudah memadai semakin membuat betah para pembeli di sana. Terlebih para siswa, mereka banyak menghabiskan waktu luang atau senggang di sana. Hal tersebut jika tidak difilterisasi atau penguatan tata tertib akan membawa dampak buruk kedepannya.
Jam pembelajaran kosong (jamkos) alias guru tidak hadir mengajar di kelas, adalah alasan utama para siswa berkunjung ke kantin di luar waktu yang telah ditentukan (istirahat). Ditambah dari mereka mengatakan, waktu istirahat yang sedikit, membuat mereka tak cukup waktu untuk menikmati sajian  kantin.
Alternatif lainnya ialah mereka membawa makanan/minuman yang dibeli ke dalam kelas. Sehingga piring dan gelas milik kantin turut singgah ke dalam kelas. Bagi mereka yang mempunyai kesadaran dan tanggung jawab tak masalah, karena mereka akan menjaga kebersihan kelas dan mengembalikan piring/gelas ke penjualnya lagi. Tetapi berbeda dengan mereka yang cuek dan tak peduli dengan sekitarnya, meninggalkan barang-barang kantin di kelas dengan alasan ada cleaning service yang akan membersihkannya.
Hal serupa terkadang juga terjadi bahkan di TKP, lagi-lagi siswa mengatakan waktu istirahat yang kurang adalah penyebab mereka terburu meninggalkan kantin dan menggeletakkan piring/gelas di atas meja makannya.
Sangat disayangkan, kantin yang menjadi kebutuhan pemenuhan pangan kita, tak terjaga karena ulah dari diri kita sendiri-sendiri. Kesadaran dan rasa kepedulian  adalah hal utama untuk mengatasi itu semua. Kebersihan lingkungan kantin bukan tugas dari seorang cleaning service saja, tapi merupakan tanggung jawab seluruh pengunjungnya.
Dari peristiwa tersebut, bisa kita tarik pernyataan, bahwa siswa lebih mementingkan memenuhi keinginannya  yaitu menghabiskan waktu untuk  jajan ke kantin, daripada memenuhi kebutuhannya yakni belajar dan ke kantin hanya saat jam istirahat untuk makan/minum secukupnya.