Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan
Muhammad Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Raket

Mengenal Dick Sudirman, Si Bapak Bulu Tangkis Indonesia

30 Juni 2023   23:30 Diperbarui: 30 Juni 2023   23:32 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dick Sudirman, Bapak Bulutangkis Indonesia (Foto: PB Djarum)

Di Indonesia kita sudah tidak asing dengan olahraga bulu tangkis atau badminton. Banyak kompetisi badminton internasional yang kita kenal, salah satunya yang belakangan ini diadakan di Istora Senayan, yaitu Indonesia Open. Di antara banyaknya kompetisi badminton, ada satu nama kompetisi yang sering menyita perhatian kita, yaitu "Sudirman Cup". Apakah kompetisi itu adalah buatan Panglima Besar Sudirman? Eitss.. tentu bukan, nama Sudirman Cup sendiri diambil dari nama tokoh bulu tangkis Indonesia yaitu Dick Sudirman.

Sudirman Cup merupakan kompetisi yang mempertandingkan nomor beregu campuran. Kompetisi ini pertama kali digelar pada 1989 di Indonesia. Dick Sudirman, nama dibalik kompetisi ini dijuluki sebagai Bapak Bulu Tangkis Indonesia, julukan itu terlekat karena jasanya bagi dunia badminton tanah air dan bahkan internasional. Dia adalah orang yang mendirikan organisasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan tokoh dibalik penggabungan antara dua organisasi bulu tangkis dunia, yaitu IBF dan WBF.

Lahir di Pematang Siantar, 29 April 1922, kecintaan Sudirman terhadap bulu tangkis dimulai sejak usia muda. Ia juga pernah aktif sebagai atlet profesional dan rutin menjadi juara. Sambil mengasah keterampilannya di lapangan, Sudirman juga mengembangkan pemahaman yang tajam tentang potensi dan pentingnya bulu tangkis sebagai platform kebanggaan nasional dan internasional.

Dengan keinginan yang mengakar untuk mengangkat olahraga ini ke tingkat yang lebih tinggi, Sudirman menyalurkan jiwa kewirausahaan dan pola pikir strategisnya untuk merevolusi dunia bulu tangkis. Sudirman membentuk P.B Bakti, lalu berlanjut menjadi ketua Perbad (Persatoean Badminton Djakarta), dan menjadi ketua PBSI pada tahun 1952. 

Reputasi Internasional

Reputasi Sudirman tidak hanya terdengar di tanah air, ia juga punya nama di level dunia. Bersama Suharso Suhandinata, mereka menjadi aktor vital dalam penggabungan dua federasi badminton dunia, yaitu International Badminton Federation (IBF) dan World Badminton Federation (WBF) pada tahun 1981.

Terpecahnya dua federasi badminton ini tidak terlepas dari urusan politik beberapa negara yang merembet ke badminton. Proses lobi melobi ini pun sudah dimulai sejak tahun 1979, di tahun ini Indonesia menggelar rapat yang dihadiri perwakilan IBF dan WBF bertempat di hotel Borobudur. Sudirman dan Suharso memiliki andil besar dalam terwujudnya pertemuan itu.

Pada tahun 1981 kedua federasi itu melebur di bawah bendera IBF. Sudirman pernah didorong untuk  menjadi ketua IBF di tahun 1981, namun ia menolak. Sudirman sempat menjadi wakil ketua IBF pada 1975-1983.

Dedikasi tak tergoyahkan dan pendekatan inovatif Dick Sudirman telah mengubah bulu tangkis menjadi lebih dari sekadar olahraga, tapi menjadi simbol kebanggaan dan persatuan nasional. Komitmennya untuk memelihara bakat, mendorong kolaborasi internasional, dan memperluas akses ke olahraga telah meletakkan dasar bagi masa depan bulu tangkis yang lebih cerah secara global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun