Mohon tunggu...
Muhammad fatich Hidayatullah
Muhammad fatich Hidayatullah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Progam Studi Administrasi Bisnis STIAMAK Barunawati Surabaya

Opo_Anane

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Kehidupan Masa kecil Dahulu

20 Oktober 2020   10:35 Diperbarui: 20 Oktober 2020   10:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kehidupan Masa kecil dulu bisa dikatakan masa kecil yang bahagia, karena pada saat itu tiada hari tanpa bermain dan hampir semua permainan dilakukan dengan bersama-sama jadi hari-hari itu terasa sangat lama. 

Dan Saat kecil dulu masih belum ada game online, jangankan game online handphone aja masih jadul dan tidak semua orang memiliki handphone tapi kehidupan masa kecil dulu lebih menyenangkan meskipun gak ada game online karena banyak permainan yang lain yang sekarang mungkin udh hampir punah seperti bermain kelereng, jumpritan, peta kumpet, abak an / engkok, layangan, sepak bola di jalan kalo ada orang lewat berarti ada sponsor, tekongan bal, kucing-kucingan, main kartu, beluron,cari jangkrik di sawah dan masih banyak lagi dan setiap musim ganti permainan jadi tidak ada bosannya. 

Masa kecil dulu jarang jajan saya dulu waktu MI itu sekolah cuma 1 rb rupiah tapi cukup karena itu udah dapat beli es sama gorengan dan dulu MI juga kalo waktunya istirahat itu pulang makan dan dulu MI waktu jumat libur itu sering kepasar dengan jalan kaki padahal pasar nya lumayan jauh tapi saya dan Teman-teman jalan kaki waktu itu ke pasar bawa uang 5 rb itu udh cukup udh bisa beli nasi pecel ikan ayam harga nya dulu 3rb dan beli es dawet 1 rb  jadi ke pasar bawa uang 5 rb itu udah banyak dan cukup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun