Mohon tunggu...
Muhammad Fathurrahman
Muhammad Fathurrahman Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti

Peneliti, Pengajar, Designer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi Ajaran Matematika: Meneropong Masa Depan Pendidikan dengan AR dan VR

8 Mei 2024   05:25 Diperbarui: 8 Mei 2024   05:37 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, dunia pendidikan terus berinovasi untuk menciptakan metode pembelajaran yang lebih efektif dan menarik. Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, Realitas Augmentasi (AR) dan Realitas Virtual (VR) menjadi dua titik terang yang berpotensi besar dalam revolusi metode pengajaran, khususnya dalam bidang matematika. Kedua teknologi ini tidak hanya merombak cara siswa memahami materi, tetapi juga cara dosen mengajar.

Pengalaman Inovatif dengan AR dan VR

Pada sebuah wawancara di sebuah Universitas, Dosen A dan Dosen B membagikan pengalaman mereka dalam mengimplementasikan AR dan VR. Dosen A menggunakan GeoGebra AR dan Microsoft's HoloLens untuk mengajar aljabar, sementara Dosen B mengintegrasikan aplikasi AR mobile dan headset VR untuk kursus-kursus matematika lanjutan.

Visualisasi Dinamis Membantu Pemahaman Konsep

Keunggulan utama dari AR dan VR adalah kemampuannya untuk memvisualisasikan konsep matematika yang kompleks dalam format tiga dimensi. Dosen A menekankan, "AR dan VR memungkinkan mahasiswa untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan bentuk geometris dan grafik fungsi, memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang abstrak."

Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Innovative Education mendukung hal ini, menyatakan bahwa siswa yang belajar dengan AR dan VR menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep matematika.

Mengatasi Tantangan Integrasi

Namun, penerapan teknologi ini tidak tanpa hambatan. Dosen B mencatat, "Kendala utama adalah biaya perangkat keras dan kebutuhan adaptasi materi pembelajaran untuk teknologi baru." Selain itu, pelatihan dosen dan mahasiswa untuk menggunakan teknologi ini secara efektif membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit.

Respon Positif dari Mahasiswa

Meski ada tantangan, respons mahasiswa terhadap pembelajaran dengan AR dan VR sangat positif. "Mahasiswa merasa lebih terlibat dan mereka bisa memahami konsep matematika dengan cara yang lebih intuitif," ujar Dosen B. Data internal menunjukkan bahwa lebih dari 80% mahasiswa merasa lebih percaya diri dalam mengerjakan soal matematika setelah sesi belajar dengan AR dan VR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun