Mohon tunggu...
Muhammad Farras Arridlo
Muhammad Farras Arridlo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030127 UIN Sunan Kalijaga

Musik dan vokal,kenapa?,karena musik bisa mengontrol emosi kita dan vokal adalah salah satu kebebasan untuk mengekspresikan apa yang ada pada diri kita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Tidak Sekedar Pemilu

27 Mei 2024   16:46 Diperbarui: 28 Mei 2024   07:57 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR3ZkA1T5Vdg6cbpVRGcSIGUcCiOcQjHlcH0TIeRKqBpQ&sInput sumber gambar

Dalam kehidupan masyarakat, sering kali politik dipersepsikan sebagai sinonim dari kekuasaan, korupsi, kebohongan, dan intervensi. Pemahaman ini muncul akibat proses pembodohan politik yang berlangsung selama bertahun-tahun. Politik sering kali dipandang semata-mata sebagai alat untuk mencapai kekuasaan melalui cara-cara manipulatif. Akibatnya, masyarakat, terutama yang kurang terdidik secara politik, cenderung pasif dan mudah dimobilisasi oleh kepentingan pribadi atau jabatan para elite politik.

Hal ini menyebabkan disintegrasi sosial di mana antar kelompok masyarakat saling bersaing dan konflik karena perbedaan pilihan politik yang dianggap tidak lumrah. Mereka juga tidak dapat secara signifikan mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Padahal, proses demokratisasi yang sehat mensyaratkan adanya partisipasi politik yang otonom dari warga negara, yang hanya dapat terwujud jika warga negara cukup terdidik secara politik.

Pendidikan dan Politik: Dua Hal yang Saling Mendukung

Pendidikan dan politik adalah dua aspek yang berbeda namun memiliki tujuan utama yang saling mendukung dalam pembentukan karakter masyarakat di suatu negara. Pendidikan menyangkut proses transmisi ilmu pengetahuan dan budaya, serta perkembangan keterampilan yang membawa perubahan pada individu. Sedangkan politik berkaitan dengan praktik kekuasaan, pengaruh, dan otoritas dalam pembuatan keputusan tentang alokasi nilai-nilai dan sumber daya.

Pengertian Pendidikan Politik

Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Ramlan Surbakti dalam bukunya "Memahami Ilmu Politik", pendidikan politik dan sosialisasi politik sering disamakan dengan istilah "political socialization". Melalui proses ini, masyarakat dapat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat.

Pelaksanaan pendidikan politik harus dilakukan tanpa unsur paksaan, dengan fokus pada upaya mengembangkan pengetahuan (kognisi), menumbuhkan nilai dan keberpihakan (afeksi), dan mewujudkan kecakapan (psikomotorik) warga sebagai individu maupun anggota kelompok.

Memahami Lebih Dalam Konsep Politik dalam Perspektif Marxisme

Dalam sorotan publik, politik seringkali diidentikkan dengan proses pemilihan umum atau pemilu. Namun, pandangan ini mereduksi makna politik secara keseluruhan. Melalui lensa Marxisme, kita dapat menggali konsep politik yang jauh lebih luas, mencakup aspek ekonomi, sosial, dan filosofis. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai politik dari perspektif Marxisme, sebuah pandangan yang melampaui sekadar pemilu.

Politik dalam Perspektif Marxisme

Marxisme, sebagai paham yang berakar pada pandangan Karl Marx, membawa kita pada pemahaman baru tentang politik. Lebih dari sekadar proses pemilihan umum, politik dalam pandangan Marxisme merangkum berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya. Marxisme menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kekuasaan, distribusi kekayaan, dan struktur kelas memengaruhi dinamika politik suatu masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun