Mohon tunggu...
Muhammad Farkhan Ghifari
Muhammad Farkhan Ghifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Nama saya Muhammad Farkhan Ghifari, saya biasa dipanggil Farkhan atau Ghifari. Hobi saya ialah menulis. Sudah banyak karya tulis yang saya buat, namun saya belum berani mempublish hasil karya tulisan saya. Dan akhirnya saya menemukan sebuah media massa online bernama "Kompasiana" yang saya yakini dapat membantu saya berkembang dalam bidang catatan tulis. Kemudian, untuk kepribadian, saya memiliki kepribadian yang optimis, penuh tanggung jawab, tidak mudah menyerah, mudah bergaul, komunikasi yang lancar kepada semua orang, dan senang mengikuti forum diskusi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Politik Islam dan Pluralisme: Menanggapi Adanya Potensi Perpecahan dan Perdamaian

23 Juni 2023   14:41 Diperbarui: 23 Juni 2023   14:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ruang lingkup masyarakat saat ini, pemikiran politik Islam dan pluralism agama menjadi dua hal yang sangat berkesinambungan. Pemikiran politik dapat melibatkan cara pandang dan ajaran agama dalam dimensi politik, sementara pluralism agama bisa mengacu kepada pengakuan dan penghormatan terhadap keberagaman dalam suatu masyarakat. Kesinambungan antara pemikiran politik Islam dan pluralism agama sering mengakibatkan adanya perdebatan dan kontroversi. 

Ada berbagai pendekatan dan tafsiran di kalangan ahli agama terkait pluralism agama. Interaksi antara pemikiran politik Islam dan pluralism agama dapat menimbulkan perpecahan dan perdamaian.

Oleh karena itu, catatan ini saya buat dengan tujuan untuk merespons potensi perpecahan dan perdamaian yang mungkin muncul di dalam masyarakat akibat adanya pemikiran politik Islam dan pluralism agama.

 Catatan ini akan membahas tafsiran saya tentang bagaimana pemikiran politik Islam dapat berpengaruh kepada persepsi dan sikap dengan adanya pluralism agama. 

Catatan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan komprehensif tentang kompleksitas hubungan antara pemikiran politik Islam dan pluralism agama. Saya akan menelusuri tinjauan literature yang ada dengan melihat dinamikanya dalam konteks pembahasan yang lebih mendalam.

Pemikiran politik Islam dapat tertuju kepada cara menafsirkan, memikirkannya, dan ajaran Islam yang diterapkan dalam konteks politik. Hal ini melibatkan kepada penafsiran dan penggunaan aturan-aturan Islam dalam pembentukan sistem pemerintahan. Selain itu, pemikiran politik Islam juga mencakup berbagai hal dalam element kehidupan ini dengan tetap berlandaskan nilai-nilai agama. 

Sedangkan, Pluralism agama adalah konsep yang menganggap keberagaman keyakinan agama dalam suatu masyarakat. Pluralism agama dicampur tangani oleh penghormatan terhadap kebebasan beragama, keberagaman kepercayaan, dan pengakuan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menentukan dan mengamalkan agamanya sendiri. Hal ini juga mencakup kepada pengkuan bahwa tidak hanya Islam, tetapi agama-agama lain juga memiliki landasan aturan yang layak diakui dan dihormati.

Hubungan antara pemikiran politik Islam dan pluralism agama sering kali kompleks dan kontroversial. Beberapa ahli Islam menolak pluralism agama dengan meyakini jika Islam sebagai hanya satu-satunya agama yang benar dan mewajibkan implementasi syariah secara umum. Oleh karena itu, konflik antar agama dapat terjadi. 

Di sisi lain, ada juga ahli Islam yang memberikan anjuran untuk melakukan pendekatan inklusif dengan mengakui hak-hak individu untuk kebebasan dalam beragama dan menawarkan interpretasi Islam yang menghormati adanya keberagaman agama sehingga akan terjadi kerukunan antar umat beragama.

Dalam melihat hubungan antara pemikiran politik Islam dan pluralism agama, ada berbagai tinjauan pustaka yang berkaitan. Para ahli telah membuahkan karya-karyanya yang mendalam dalam memahami kompleksitas ini. Hal ini sudah banyak terlihat di catatan karyanya, seperti dalam buku "Islam and the Secular State: Negotiating the Future of Shari'a" karya Abdullahi Ahemd An-Na'im. 

Buku beliau membahas mengenai perlunya pemisahan antara agama dan negara dalam konteks pemikiran politik Islam. Abdullahi Ahmed An-Na'im juga menyoroti bahwa hal ini tidak bertentangan dengan landasan aturan Islam, namun sebaliknya, dapat sebagai tempat untuk hidup rukun dalam ruang lingkup beragama di tengah masyarakat yang pluralistic. Tinjauan pustaka ini memberikan pandangan yang beragam dan mendalam tentang hubungan antara pemikiran politik Islam dan pluralism agama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun