"Semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin besar rasa toleransinya"
Indonesia merupakan negara majemuk yang kaya akan sumber daya alam, bahkan budaya dan agama. Indonesia sendiri menganut paham Bhineka Tunggal Ika, maknanya walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua. Mungkin, istilah ini belum seutuhnya kita sebagai warga Nusantara menjalankannya. Karena masih banyak ditemukan kasus-kasus yang memperlihatkan ketidaksatuan masyarakat di negeri kita Indonesia.
Ya, belum lama ini media sosial sempat heboh dengan pemberitaan Pembubaran Mahasiswa yang sedang melakukan Doa Rosario. Penting untuk kita ketahui, Rosario ini merupakan ibadah sakral bagi penganut Agama Katolik. Â Ibadah ini dilakukan pada Bulan Mei, karena bulan ini dipercaya sebagai bulan Bunda Maria. Ibadah dilakukan dengan tenang dan khusyuk.
Namun hal ini dianggap mengganggu oleh warga sekitar. Pada malam itu, warga yang dipimpin oleh ketua RT melakukan pembubaran secara paksa, bahkan mereka juga menggunakan kekerasan terhadap mahasiswa yang sedang beribadah.Â
Pembubaran paksa ini sangat disayangkan oleh berbagai pihak, termasuk Kementrian Agama sendiri. Banyak pihak menilai pembubaran yang dilakukan tidak memperlihatkan toleransi beragama sedikitpun, bahkan merupakan sebuah pelanggaran hak beribadah seseorang.
Di Indonesia sebenarnya ada enam agama yang diakui. yakni Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Ya, agama Katolik merupakan salah satu agama yang diakui keberadaannya di Indonesia. Begitupun dengan segala rangkaian peribatannya.Â
Agama sangatlah penting bagi manusia, karena merupakan panduan seseorang dalam menjalankan kehidupan. Meskipun agama yang dianut setiap warga berbeda-beda, toleransi dan saling menghargai antar umat beragama penting sekali agar kedamaian dan ketentraman tetap tercipta.
Dalam hal ini, perbedaan ataupun keanekaragaman merupakan sebuah kelebihan yang harus disyukuri. Sudah semestinya kita sebagai masyakarat Indonesia memiliki rasa toleransi terhadap sesama, baik dalam perbedaan agama, suku, ras, ataupun perbedaan lainnya.Â
Dalam mengarungi kehidupannya, sebuah negara-bangsa (nation state) selalu dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan keanekaragaman orang--orang yang ada di dalamnya agar memiliki rasa persatuan, kehendak untuk bersatu dan secara bersama bersedia membangun kesejahteraan untuk bangsa yang bersangkutan.Â
Oleh karena itu, membangun rasa toleransi dalam diri masing-masing masih merupakan tugas untuk kita semua. Bagaimana mungkin suatu negara-bangsa bisa membangun, jika orang-orang yang ada di dalam negara tersebut tidak mau bersatu, tidak memiliki perasaan sebagai satu kesatuan dan tidak bersedia mengikatkan diri sebagai satu bangsa?.