Mohon tunggu...
Muhammad Faried Asyary
Muhammad Faried Asyary Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hobi membaca Al Qur'an dan Olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Guru Profetik

14 November 2024   17:00 Diperbarui: 14 November 2024   17:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Guru merupakan unsur penting dalam sebuah pendidikan. Guru bukan hanya sebagai aktor untuk mencerdaskan bangsa ( transfer of knowlage) akan tetapi guru berperan sebagai aktor transfer of value ( mentransfer nilai-nilai mulia). maka dari itu seorang guru di tuntun bukan hanya pintar dari segi akademik, namun harus mempunyai etika/akhlak yang terpuji. Namun realita yang ada, banyak sekali guru yang tidak mempunyai etika yang baik, seperti gutu yang meroko di area sekolah, guru yang bermain judi online, berzina, dan lain sebagainya. Hal ini yang mengakibatkan etika anak didiknya pun menjadi sangat tidak baik, karena guru sebagai sosok yang di contoh muridnya pun tidak dapat memberikan contoh yang baik. Pada artikel ini penulis menggunakan metode kualitatif studi pustaka dengan menggunakan pendekatan analisis induktif. Tujuan dari artikel ini adalah membahas tentang etika guru menurut perspe ktif kenabian(profetik)

A. Pengertian Etika Profetik

Etika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas tentang tingkah atau perilaku manusia. Dalam arti lain, etuka merupakan cabang ilmu yang memperajari tingkah baik-buruk manusia. Diksi etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethikos, ethos yang artinya adalah watak kesusilaan, adat atau kebiasaan atau karakter. Jika di definisikan secara luas, etika adalah sebuah konsep yang dimiliki individual atau kelompok dalam menilai suatu tindakan salah atau benar, baik atau buruk seseorang tau kelompok (Mukharom Ridho 2022). Namun sering kali istilah etika disamakan dengan istilah moral. Moral dalam bahasa latin moralis-mos, moris yang artinya adat istiadat, kebiasaan, tingkah laku manusia, kelakuan.Namun dalam filsafat islam, selain menggunakan istilah etika, dan moral utnuk menggambarkan tingkah laku atau kebiasaaan seseorang, ilmuan muslim sering menggunakan istilah Akhlak untuk menggambarkan tentang tingkah laku manusia. Jika di simpulkan makna dari etika, moral dan akhlak memiliki kesaaman yaitu membahas tentang tingkah laku, kebiasaan, perangaii, atau budi pekerti seseorang. Namun di balik persamaan itu, ada faktor pembeda antara etika, moral dan akhlak. Nilai etika lebih berpatokan kepada rasio (pikiran), nilai moral lebih berarah kepada nilai nilai adat istiadat, dan nilai akhlak lebih menimbangkan asperk agama (Al-Qur'an dan Al-Hadits) (Ridho and Hariyadi 2021).Istilah profetik pertama kali dipopulerkan oleh Kuntowijoyo dalam karyanya ilmu sosial profrtik. Menurutnya ilmu sosial tidak hanya membahas perihal fenomena yang ada, namun juga memberikan gambaran atau arah tranformasi tersebut dilakukan, apa tujuannya, dal siapa pelakunya. Oleh karena itu, ilmu sosial profetik kuntowijoyo tidak hanya sebatas untuk perubahan, namun mengubah berdasarkan nilai nilai etika kenabian (Mukharom Ridho 2022).Kata Profetik sendiri berasal dari bahsa inggris yaitu prophet yang artinya adalah nabi. Dalam kamus Oxford, kata profet diartikan sebagai orang yang diutus Tuhan untuk mengajar manusia, memberi mereka pesan dan orang yang mengaku tahu Apa yang akan terjadi di masa depan. maka mkna etika profet sendiri adalah sebuah konsep kenabian yang menjadi pedoman atau patokan atau dasar seseorang untuk menilai perilaku seseorang itu apakah sudah benar atau salah, baik atau buruk. Dalam kaca mata sejarah, nabi ( nabi muhammad ) telah menggoreskan keberhasilan yang cemerlang dalam sejarah manusia, sehinggahal ini menjadikan apapun yang dilakukan oleh nabi Muhammad dijadikan perspektif dalam mengembangkan atau membangun ilmi ilmu atau untuk manjadi rujukan dalam memecahkan problem-problem yang ada. 

B. Konsep Etika Profetik Guru

Kode etika guru adalah sifat-sifat atau ciri ciri vokasional, ilmiah dan keyakinan yang wajib dimiliki oleh seorang guru utnuk mencapai kesuksesan yaitu membimbing peserta didiknya ke jalan yang lebih baik. Dalam ajaran islam, soerang guru harus memiliki sifat sifat yang baik dan lurus, sehingga ia mampu menjadi seorang pendidik yang baik. Menurut syarifuddin, guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan pertolongan kepada siswanya dalam membina perkembangan jiwa dan raganya supaya peserta didik kelak dapat menjalankan tuganya sebagai khalifat Allah di muka bumi (Dedi Sahputra Napitupulu 2020).Dalam menjalankan tugasnya sebagai penyampai materi pendidikan, seorang guru harus melakukannya sesuai dengan etika-etika sunnah dan profesionalisme. Sehingga tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri dan secara tidak langsung memperbaiki akhlak peserta didik.Dengan kata lain seorang guru harus melaksanakan kode etik terhadap terhadap peserta didik. 

Yaitu: 1) Seorang guru harus bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Mulai dari proses pembelajaran, sampai evaluasi pembelajaran.2) Guru harus bisa memberikan bimbingan kepada peserta didiknya untuk memahami dan mengamalkan kewajibannya sebagai penerus bangsa.3) Guru harus tahu betul bahwa setiap peserta didik memiliki karakter dan sifat yang berbeda.4) Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang peserta didiknya, agar saat proses belajar mengajar menjadi lancar.5) Guru harus menguasai pembelajaran agar terciptanya pembelajaran yang efektif dan kondusif.6) Guru hendaknya berprilaku kasih sayang kepada peserta didiknya agar terwujudnya rasa nyaman antar guru dan peserta didik.7) Guru harus terus siaga untuk segala kondisi.8) Seorang guru tidak boleh menyalahgunakan kuasanya untuk membenarkan prilaku buruknya.9) Seorang guru tidak boleh menggunakan kuasanya untuk memuaskan nafsu pribadinya (Pane and Nailatsani 2022).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun