Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult, selatan Swedia pada 23 Mei 1707. Pada 1717, Linnaeus dikirim oleh ayahnya ke Lower Grammar School di Vxj. Di tempat tersebut, Linnaeus kecil sering berkelana ke pedesaan untuk mencari tumbuhan. Kepala sekolah sekaligus guru Linnaeus, Daniel Lannerus, melihat ketertarikan Linnaeus di bidang botani dan memperkenalkannya kepada Johan Rothman, seorang dokter sekaligus guru di Vxj. Ketertarikannya pada studi botani inilah yang membuat Rothman mengirim Linnaeus untuk bersekolah di Universitas Lund, sebelum pindah ke Universitas Uppsala satu tahun kemudian.
Saat itu, Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan. Oleh karena itu, ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Pada 1732, Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisi Linnaeus untuk melakukan penelitian ke Laplandia. Hasilnya berupa tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak pada 1737.
Gelar ini menjadi satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus. Pada 1735 pula Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan makhluk hidup yang dikenal dengan name Binomial Nomenclature. Pada sistem penamaan tersebut, setiap nama organisme terdiri atas dua nama dalam Bahasa Latin. Bahasa Latin dipilih karena menjadi bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah atau lembaga akademik pada saat itu.
Kontribusi utama Linnaeus bagi Taksonomi, yaitu pembuatan konvensi penamaan organisme hidup yang diterima secara universal. Karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal munculnya tata nama biologi. Sistem Linnaeus mengklasifikasikan makhluk hidup dalam hierarki atau tingkatan- tingkatan, dimulai dari kingdom. Kingdom dibagi ke dalam kelas, kelas dibagi ke dalam ordo, ordo dibagi ke dalam genus, lalu genus dibagi ke dalam spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus sering kali menyebutkan takson yang tidak diberi nama (untuk tumbuhan, sekarang diberi nama 'varietas").
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H