Dalam mengatasi pupuk yang mahal dan menghilangkan ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang dapat merusak lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 113 melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan judul "Demonstrasi Pembuatan PSB (Photosynthetic Bacteria) dan Cara Pengaplikasiannya". Kegiatan ini dihadiri oleh para petani, kelompok tani dan masyarakat yang berlangsung pada hari selasa (21/1) di rumah pak RW 03 Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Pare-Pare.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman petani tentang manfaat PSB sebagai pupuk organik, memberikan kesempatan kepada petani untuk belajar cara pembuatan dan pengaplikasian PSB secara langsung, serta mendorong interaksi antara mahasiswa, petani, dan masyarakat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari ketua kelompok KKN-T yang menjelaskan pentingnya beralih ke pupuk organik. Selanjutnya, mahasiswa menjelaskan secara rinci mengenai PSB, karakteristik, fungsi, dan manfaatnya dalam meningkatkan kesuburan tanah.Â
Demonstrasi pembuatan PSB dilakukan dengan memandu peserta melalui langkah-langkah persiapan bahan, proses fermentasi, dan praktik pengaplikasian PSB ke lahan pertanian. Setelah demonstrasi, sesi diskusi dibuka untuk menjawab pertanyaan dari para petani dan masyarakat. Banyak peserta yang antusias dan mengajukan pertanyaan mengenai cara penyimpanan PSB, penggunaannya pada berbagai jenis tanaman, serta efektivitas PSB dibandingkan dengan pupuk kimia.Â
Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan harapan agar para petani dan masyarakat dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapat dalam kegiatan sehari-hari. Mahasiswa KKN-T Unhas berkomitmen untuk terus mendukung dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pupuk pertanian tanpa harus bergantung pada pupuk kimia yang mahal dan berpotensi merusak lingkungan. Kolaborasi antara mahasiswa, petani, dan masyarakat diharapkan dapat terus berlanjut untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan di Kelurahan Lompoe dan sekitarnya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI