Mohon tunggu...
Muhammad Farhan Mulyadi
Muhammad Farhan Mulyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa bahasa Inggris UPI yang lagi berjuang untuk lulus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UPI Kini Dapat Memperluas Pengetahuan dan Keterampilan Mereka di Luar Kelas dengan Program PMP2K

20 November 2023   10:00 Diperbarui: 20 November 2023   10:48 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dit-pendidikan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan universitas ternama di bidang pendidikan tinggi dengan spesialisasi penelitian pendidikan dan pengembangan guru. UPI meluncurkan Program Mandiri Penguatan Profesional Keilmuan (PMP2K) sebagai tanggapan atas permintaan para profesional di berbagai industri untuk terus meningkatkan keterampilan dan meningkatkan kapasitas mereka, dengan fokus yang kuat pada peningkatan pengembangan dan pendidikan profesional. Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengamati kondisi kerja di dunia nyata di industri dan mendapatkan pengetahuan secara langsung. Diharapkan bahwa mahasiswa akan dapat memperoleh pengalaman praktis melalui magang, yang akan membantu mereka menjadi lebih kreatif, mandiri, dan berpengetahuan luas mengenai isu-isu dunia nyata. Selain itu, magang bertujuan untuk memaksimalkan potensi mahasiswa karena magang merupakan sarana tidak langsung untuk melatih mahasiswa di dunia kerja dengan meminta mereka menerapkan teori yang telah mereka pelajari dan membangun jaringan baru dengan orang-orang yang ahli di bidang terkait, sehingga mendapatkan pengetahuan baru.

Kegiatan program PMP2K berbentuk magang selama 90 hari atau sekitar satu semester di sebuah perusahaan atau instansi. Melalui program magang, UPI memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendidik diri sendiri dan memperoleh kemandirian dalam mencari dan memperoleh pengetahuan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu organisasi yang berperan penting dalam memajukan kebudayaan di provinsi ini. Di dalamnya terdapat Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Kebudayaan Museum Negeri Sri Baduga, yang memiliki tugas utama untuk melestarikan budaya Jawa Barat. Selain itu, lokasi ini juga berfungsi sebagai pusat data dan informasi bagi siapa saja yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang budaya Sunda. Ini berarti bahwa Museum Negeri Sri Baduga harus selalu memberikan informasi yang akurat dan terkini.

Tujuan utama dari program PMP2K adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan mereka di dunia kerja. Untuk memenuhi kebutuhan industri yang semakin meningkat, program ini berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi mahasiswa. Tujuan lainnya yaitu untuk meningkatkan pengembangan profesional dan efektivitas peran mereka, para mahasiswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi baru.

Kurikulum ini memberi mahasiswa alat untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang baru mereka peroleh di tempat kerja untuk meningkatkan produktivitas, kinerja, dan pemecahan masalah. PMP2K menawarkan kesempatan untuk mengembangkan jaringan profesional, mendorong kerja sama tim, dan membuka jalur karir baru. Melalui peningkatan kinerja dan kemampuan karyawan, program ini secara tidak langsung membantu perusahaan. Program ini meningkatkan efektivitas dan daya saing organisasi dengan mendorong pertumbuhan tenaga kerja yang berpengetahuan dan terampil.

Museum Sri Baduga/dokpri
Museum Sri Baduga/dokpri

Adapun tujuan tempat magang penulis yaitu di Museum Sri Baduga di bawah naungan UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat. Museum Sri Baduga memamerkan beragam koleksi artefak, karya seni, dokumen sejarah dan benda-benda budaya yang berkaitan dengan masyarakat Sunda. Koleksi-koleksi tersebut mencakup berbagai aspek budaya Sunda, termasuk kesenian tradisional, pakaian tradisional, alat musik, persenjataan, alat pertanian dan temuan arkeologi. Museum ini berlokasi di Jalan BKR No.185, Pelindung Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40243. Museum ini berada di bawah naungan UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat yang dipimpin oleh Bapak Ary Heriyanto, S.STP., M.M.. Disana penulis mendapat beberapa tugas seperti menerjemahkan caption atau keterangan benda dalam museum sekaligus mendesain ulang dengan desain yang lebih baru, lalu penulis juga ditugaskan menjadi panitia pengawas lomba cerdas cermat yang diadakan oleh DISPARBUD Jabar.

Pada pertemuan pertama, penulis bersama 3 teman lainnya diberikan brief introduction terkait profil dari Museum Sri Baduga, apa saja koleksi yang ada di Museum ini, dan diperkenalkan kepada beberapa staf yang bekerja di Museum. Setelah itu, kami pun menjelaskan latar belakang kami dari jurusan apa, serta akan berapa lama magang di Museum. Lalu, kami pun diberikan tugas untuk menerjemahkan label koleksi yang ada di Museum ke dalam bahasa Inggris. Tujuannya agar disaat ada wisatawan asing yang mengunjungi Museum bisa dapat mendapatkan informasi terkait koleksi tersebut.

Kami membagi tugas dengan tiap orangnya menerjemahkan tiap lantai, kecuali lantai satu dikarenakan koleksi dan terjemahannya cukup banyak. Dalam pelaksanaannya, kami diberikan data koleksi-koleksi tiap lantai dan mencocokannya dengan yang ada dalam museum. Penulis mendapatkan tugas untuk menerjemahkan label yang ada di lantai 3, sekaligus didalamnya terdapat ruangan masterpiece yang terdapat koleksi-koleksi antik dan autentik peninggalan sejarah.

Masih berkaitan dengan label museum, kami juga diberikan tugas untuk mengganti desain label museum lama dengan yang baru karena menurut pengelola museum label yang sekarng sudah ketinggalan zaman. Maksud dari ketinggalan zaman disini adalah desain label tidak mengikuti desain grafis modern yang cenderung lebih minimalis namun tetap to the point dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

Penulis membuat desain berdasarkan saran yang diberikan Koordinator Museum untuk melihat label Museum Nasional Indonesia sebagai referensi. Penulis diberikan format standar ukuran yang digunakan untuk label museum, berserta ukuran font yang digunakan. Untuk warna, penulis memilih menggunakan warna dasar putih agar informasi yang tercantum dalam label museum dapat dibaca dengan jelas, serta warna aksen coklat yang dapat memberikan kesan vintage dan heritage sesuai dengan identitas Museum Sri Baduga itu sendiri.

Mengawas Lomba Cerdas Cermat (LCC) Museum Sri Baduga 2023/dokpri
Mengawas Lomba Cerdas Cermat (LCC) Museum Sri Baduga 2023/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun