Pembelajaran masa sekolah dasar tentunya diwarnai oleh berbagai gambar ilustrasi atau sketsa dan berbagai macam warna yang menarik, hal itu membuat siswa antusias dalam belajar, selain itu penggunaan gambar atau sketsa juga tak hanya ada pada beberapa mata pelajaran tertentu, tetapi penggunaannya digunakan hampir semua mata pelajaran yang ada. Sayangnya penggunaan media gambar atau sketsa kian menurun semakin tingginya tingkatan kelas, alasannya padatnya materi pembelajaran sehingga halaman pada buku teks tidak muat, pandangan kepada siswa kelas atas yang dirasa tidak memerlukan bantuan visual dalam pembelajarannya dan pengurangan gambar atau sketsa dengan tujuan siswa fokus pada materi yang tertera. Padahal penggunaan media gambar dan sketsa ini sangat diperlukan dan akan membantu siswa dalam memahami pembelajaran, salah satunya dalam mata pelajaran sejarah.
Media pembelajaran sangat penting digunakan dalam pembelajaran, hal ini berfungsi sebagai cara komunikasi siswa dengan guru, selain itu media pembelajaran juga berguna supaya pembelajaran tidak monoton, hal ini merujuk pada metode “ceramah” yang umumnya dipakai. Dalam pengertiannya sketsa merupakan rancangan awal proyek dan bagian dari desain yang efektif dalam mengawal dan menentukan hasil sebuah rancangan. Sedangkan gambar adalah hasil jadi dari sketsa itu sendiri. Gambar merupakan media visual sengat mudah dan murah dipakai. karena itu penggunaan media gambar atau sketsa cukup sangat sering dilakukan berdasarkan faktor waktu, biaya, dan peralatan yang dibutuhkan, sebab media ini cukup relatif memungkinkan digunakan dikelas. Guru dapat memanfaatkan gambar atau sketsa dengan tujuan menyampaikan gambaran terkait sesuatu yang nantinya pemahaman kepada siswa akan lebih konkret dibandingkan dengan kata kata penyampaian saja. Penyampaian gambar pada siswa berupa gambar wajah seorang tokoh, gambar suatu peristiwa, ilustrasi yang menggambarkan suatu narasi, dan lain lain. Melalui gambar atau sketsa, guru dan siswa dapat menyamakan persepsi atau pandangan mengenai suatu hal, sebab imajinasi mereka sudah bersatu melalui visual yang ada.
Dalam suatu penelitian yang ada pada internet terdapat bagaimana penerapan media gambar atau sketsa dan tantangannya yang dilakukan di sekolah menengah atas, penelitian ini dilakukan di MAS Al-Jihad Kota Pontianak oleh Fivi Irawani dan SMAN Kendawangan di Kabupaten Ketapang oleh Bohari dan Wajnah. Dalam kedua penelitian tersebut penerapan media sketsa atau gambar dapat dibuat menjadi tiga tahapan sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan
Pada tahapan ini, guru sudah menyiapkan materi sejarah yang nantinya akan disampaikan, dan tentunya guru sudah menguasai materinya tersebut, dan menyiapkan berbagai strategi komunikasi dalam pembelajaran. selain itu tentunya guru harus memiliki media pembelajaran yang digunakan, yaitu gambar atau sketsa. Guru harus memiliki gambar atau sketsa yang mampu membantu penyampaian materi, tak hanya itu gambar yang diberikan juga dianggap dapat menarik minat siswa, yang nantinya mendorong siswa untuk fokus dan aktif dalam pembelajaran. Gambar atau sketsa juga haruslah jelas dan tidak keluar dalam konteks materi yang disampaikan, dengan begitu gambar akan selaras dengan apa yang disampaikan guru.
2. Tahapan Kegiatan
Dalam tahapan ini merupakan tahap penyampaian materi pembelajaran. Siswa akan mengenal strategi pembelajaran dan media pembelajaran, yaitu media gambar atau sketsa. Guru Sejarah menyampaikan dan menyajikan materi dibantu dengan gambar seperti tokoh-tokoh pahlawan, peninggalan-peninggalan, bangunan bersejarah dan lainnya dengan tujuan membantu siswa mengembangkan pikirannya sendiri, nantinya siswa akan menangkap atau merespon materi yang diajarkan guru. Guru akan mengembangkan materi berupa penjelasan dan uraian yang dapat meningkatkan pemahaman siswa. Dengan begitu akan meningkatkan pemahaman minat belajar, menghindari kejenuhan belajar, membuka wawasan berfikir.
3. Tahapan Penutup
Akhir dari kegiatan pembelajaran dapat berupa merangkum materi yang dibahas, sehingga akan menciptakan kesimpulan dari kegiatan belajar mengajar. Guru dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang nantinya dijawab, serta memberi kesimpulan pada materi yang sudah dibahas dari sudut pandang guru, dan terakhir memberikan mereka pekerjaan rumah.
Penerapan media pembelajaran pada siswa tentunya mendapatkan kendala dalam menjalankannya, dalam penerapan media gambar atau sketsa terdapat tantangan yang menjadi tugas bagi pengajar baik faktor internal pada kegiatan pembelajaran maupun faktor eksternal.
1. Faktor Internal:
- Kemampuan komunikasi guru: jika seorang guru tidak mampu memanfaatkan keberadaan dari media gambar atau sketsa, tentunya penerapan media pembelajaran akan kurang maksimal, yang berakibat tujuan pembelajaran dan tujuan adanya media pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik
- Penguasaan materi: jika guru cenderung student-centered, yang dimana pusat pembelajaran berasal dari siswa. Maka penguasaan materi yang dilakukan guru harus dievaluasi kembali.
- Minat siswa pada media gambar dan sketsa: perbedaan karakteristik siswa menjadi tugas bagi guru untuk bisa menyamaratakan kemampuan siswa. Bagi siswa yang kurang berminat pada gambar dan sketsa akan menjadi tantangan dalam penerapan media tersebut. Hal itu harus dapat diatas oleh guru melalui penyampaian yang menarik dan menyenangkan.
- Kurangnya kesadaran siswa untuk belajar: pada faktor ini siswa menyadari akan pentingnya pembelajaran yang ia jalani, dengan begitu siswa cenderung acuh tak acuh pada pematerian yang dilakukan oleh guru.