Mohon tunggu...
muhammadfarhan
muhammadfarhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Airlangga

Sangat suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu AS dan Kekecewaan Pendukung Trump atas Sikap Pro-Israel dan Sanksi terhadap ICC

3 Januari 2025   08:45 Diperbarui: 3 Januari 2025   08:01 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump (Sumber: AP)

Kompleksitas dan efek atas kebijakan politik yang dihasilkannya, pemilu di Amerika Serikat selalu menjadi perhatian global. Salah satu figur yang paling menarik perhatian adalah Donald Trump, mantan Presiden AS yang mencalonkan diri untuk pemilu 2024. Meskipun Trump memiliki basis pendukung yang kuat, beberapa pendukungnya belakangan ini tidak senang dengan sikapnya pro-Israel dan kebijakannya terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Donald Trump dikenal memiliki hubungan dekat dengan Israel selama masa kepresidenannya. Beberapa kebijakan yang dia ambil untuk memperkuat hubungan ini termasuk memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan mendukung Perjanjian Abraham, yang bertujuan untuk menormalkan hubungan antara Israel dan negara-negara Arab. Sebagian besar evangelis dan konservatif yang mendukung kebijakan pro-Israel memuji langkah-langkah ini.

Namun, tidak semua orang yang mendukungnya setuju dengan sikap ini. Beberapa orang, terutama nasionalis dan isolasionis, percaya bahwa kebijakan Trump terlalu mengutamakan kepentingan Israel daripada kepentingan AS. Kelompok ini berpendapat bahwa menjalin hubungan yang terlalu dekat dengan Israel dapat mengganggu kebijakan luar negeri AS yang seharusnya lebih berfokus pada domestik.

Sanksi yang diberikan pemerintah Trump kepada ICC adalah salah satu kebijakan yang mengecewakan. Sanksi ini diberikan setelah ICC mulai menyelidiki dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat. Trump menerapkan larangan perjalanan dan pembekuan aset kepada pejabat ICC, termasuk Jaksa Utama Fatou Bensouda, dalam tindakan yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Menurut Trump, ICC tidak memiliki yurisdiksi terhadap AS karena tidak menandatangani Statuta Roma, dasar hukum ICC. Di sisi lain, para pendukung Trump yang pro-kedaulatan nasional melihat langkah ini sejalan dengan prinsip menolak intervensi asing. Di sisi lain, karena penyelidikan ICC juga menyasar tindakan Israel terhadap Palestina, kelompok pendukung yang lebih kritis melihat langkah ini sebagai bentuk ketundukan terhadap Israel.

Pendukung Trump berdebat tentang sikapnya yang mengecewakan ini. Sebagian orang percaya bahwa dukungan penuh terhadap Israel dan sikap keras terhadap ICC tidak mencerminkan kepentingan utama Amerika, terutama dalam hal kebijakan luar negeri yang lebih independen. Kelompok ini mulai mempertimbangkan kandidat independen dan dari Partai Republik untuk pemilu berikutnya.

Namun, Trump masih memiliki pendukung yang setia, terutama dari evangelis dan konservatif yang melihat kebijakan pro-Israel sebagai bagian dari iman dan ideologi mereka. Dalam konteks pemilu, dia mungkin berusaha memperkuat narasi nasionalisme dan kedaulatan untuk meredakan kekecewaan tertentu, sekaligus mempertahankan basis pro-Israel yang kuat.

Pemilihan AS yang akan datang akan menjadi tantangan besar bagi Donald Trump, karena dia harus mempertahankan basis pendukungnya dan menanggapi kritik terhadap kebijakannya pro-Israel serta sikapnya terhadap ICC. Di antara pendukung Trump yang kecewa menunjukkan dinamika yang lebih luas dalam politik Amerika, di mana aspirasi nasional sering kali bertentangan dengan masalah global. Akan ditentukan oleh waktu apakah Trump mampu mengatasi masalah ini atau justru kehilangan sebagian pendukungnya.

Tidak hanya siapa yang akan memimpin Amerika Serikat pada pemilu tahun 2024, tetapi juga bagaimana negara itu menavigasi kebijakan nasional dan globalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun