Mohon tunggu...
Muhammad Faqih Zain
Muhammad Faqih Zain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang dingin tetapi tidak kejam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan

8 Desember 2024   17:01 Diperbarui: 8 Desember 2024   17:05 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, manusia adalah makhluk Allah yang memiliki potensi kemakhlukan yang paling bagus, mulia, pandai, dan cerdas. Mereka mendapatkan kepercayaan untuk menjalankan dan mengembankan titah-titah amanat-Nya serta memperoleh kasih sayang-Nya yang sempurna (al-Banjari, 2008: 21). Hal itu disebabkan karena Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai masterpiece dari seluruh ciptaan-Nya. Sampai gelar ahsani taqwim (sebaik-baiknya ciptaan) pun dianugerahkan kepada manusia, sebagaimana yang tertulis pada Surat At-Tin: 4 yang berbunyi:

 

"Telah kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"

Sebagai wujud dari ciptaan Allah SWT yang memiliki kesempurnaan, manusia hidup di dunia setidaknya memiliki dua tugas dan tanggung jawab yang besar. Pertama, manusia sebagai seorang hamba ('abdullah) (QS. Adz-Zariyat: 56) yang memiliki kewajiban untuk memperbanyak ibadah kepada Allah sebagai bentuk tanggung jawab 'ubudiyah terhadap Tuhan yang telah menciptakannya. Kedua, manusia sebagai seorang pemimpin (khalifatullah) (QS. Al-Baqarah: 30) yang memiliki jabatan ilahiyah sebagai pengganti Allah dalam mengurus seluruh alam. Dalam artian, manusia sebagai khalifah di muka bumi memiliki kewajiban untuk menciptakan kedamaian, melakukan perbaikan dan tidak membuat kerusakan, baik untuk dirinya maupun untuk makhluk yang lain (QS. Al-A'raf: 56).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata dasar "pimpin" yang memiliki arti mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi.

Sementara itu, Civitas akademika di Amerika Serikat menyebutkan pengertian kepemimpinan adalah sebuah proses pengaruh sosial yang di dalamnya seseorang dapat melibatkan bantuan dan dukungan selainnya dalam usaha mencapai suatu tugas bersama.

Menurut William G. Scott (1962)

Pengertian kepemimpinan adalah proses memengaruhi kegiatan yang diselenggarakan dalam kelompok, dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut Weschler dan Massarik (1961)

Weschler dan Massarik mendefinisikan kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, dan diarahkan melalui proses komunikasi, untuk mencapai tujuan tertentu.

Jadi kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih dari sekadar memberikan instruksi, seorang pemimpin mampu menggerakkan timnya dengan visi, nilai-nilai, dan arah yang jelas. Pemimpin yang baik juga mampu mendengarkan, memotivasi, dan memberikan dukungan kepada anggota timnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun